MQ-1 Predator

Predator Unmanned Aerial Vehicle flies on a simulated Navy aerial reconnaissance flight off southern California in December 1995. (Nose is to the left)

MQ-1 Predator adalah sebuah pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) pengintai (reconnaissance aircraft) yang digambarkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai sebuah sistem kendaraan udara tidak berawak ketinggian-medium, daya tahan-tinggi.[1][2][3]

Pesawat ini dapat membawa dan menggunakan dua misil AGM-114 Hellfire. Pesawat ini telah digunakan sejak 1995 dan telah berada dalam pertempuran di Afganistan, Bosnia, Kosovo, Irak, dan Yaman. Sejak akhir tahun 2004 pesawat ini juga digunakan oleh Angakatan Udara Italia.[4][5][6][1]

Predator mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.

  1. ^ a b U.S. Air Force Ends Predator Operations. Aviation International News. 13 March 2018.
  2. ^ Ready for Retirement, Can Predator Find New Home? Diarsipkan 2014-05-17 di Archive.is – Defensenews.com, 13 May 2014
  3. ^ Smarter, Deadlier UAV: USAF Looks at Upgrades Diarsipkan 4 September 2015 di Wayback Machine. - Militarytimes.com, 5 August 2015
  4. ^ USAF plans to end MQ-1 Predator operations in 2018 – Flightglobal.com, 14 August 2015
  5. ^ Italian delivery marks end of General Atomics RQ-1 production – Flightglobal.com, 23 December 2015.
  6. ^ Losey, Stephen (20 February 2018). "Air Force announces official retirement date for iconic MQ-1 Predator drone". Air Force Times (dalam bahasa Inggris). 

Developed by StudentB