Macaca tonkeana (juga disebut dengan monyet hitam jambul, monyet tonkean,[1] atau monyet boti[2][3][4]) merupakan spesies primata endemik yang dilindungi di Sulawesi, terutama di Sulawesi Tengah dan Kepulauan Togean.[5] Kelangkaan spesies ini disebabkan oleh aktivitas manusia di lingkungan sekitar habitat mereka seperti deforestisasi, perladangan berpindah, dan juga perburuan.[6]
Monyet tonkean memiliki morfologi warna dasar didominasi hitam mengilap, sedangkan area wajah dan bokong berwarna cenderung cokelat muda. Hewan ini memiliki rambut berwarna cokelat muda hingga cokelat tua, serta agak berjambul di bagian kepala. Panjang tubuhnya berkisar 500–700 mm, dengan panjang ekor berkisar 30–70 mm, serta berat tubuh 12–14 kg. Selain itu, monyet tonkeana juga memiliki moncong yang cukup panjang dan tungkai yang kuat.[7] Monyet tonkeana merupakan jenis monyet yang memiliki warna rambut paling gelap dengan variasi warna paling sedikit dibanding 8 jenis monyet lainnya di Sulawesi. Apabila dihubungkan dengan kondisi ekologis habitatnya, monyet tonkeana hidup di wilayah bagian pusat Sulawesi di mana memiliki presipitasi yang lebih tinggi dibanding area lainnya pulau Sulawesi. Perbedaan iklim ini dapat memengaruhi kondisi hutan, tumbuhan yang tumbuh, serta banyaknya sinar matahari yang masuk, sehingga akan memengaruhi evolusi warna tubuh pada hewan-hewan di hutan tersebut.[8]