Republik Malta | |
---|---|
Ibu kota | Valletta 35°53′42″N 14°30′36″E / 35.89500°N 14.51000°E |
Kota terbesar | Birkirkara 35°53′48″N 14°27′45″E / 35.89667°N 14.46250°E |
Bahasa resmi | Malta dan Inggris |
Pemerintahan | Republik parlementer |
• Presiden | Myriam Spiteri Debono |
Robert Abela | |
Legislatif | Kamra tad-Deputati |
Kemerdekaan | |
• Dari Britania Raya | 21 September 1964 |
• Republik | 13 Desember 1974 |
Luas | |
- Total | 316 km2 (207) |
0,001 | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2021 | 516.100[1] (173) |
- Sensus Penduduk 2011 | 417.432[2] |
1.633/km2 (4) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $28,486 miliar[3] |
$54.647[3] | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $17,251 miliar[3] |
$33.094[3] | |
Gini (2019) | ▼ 28,0[4] rendah · 15 |
IPM (2021) | 0,918[5] sangat tinggi · 23 |
Mata uang | Euro (€) ( EUR ) |
Zona waktu | Waktu Eropa Tengah (CET) (UTC+1) |
- Musim panas (DST) | UTC+2 (Waktu Musim Panas Eropa Tengah (CEST)) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +356 |
Kode ISO 3166 | MT |
Ranah Internet | .mt |
Republik Malta, umumnya dikenal sebagai Malta, adalah sebuah negara kepulauan di Eropa Selatan. Malta terletak sekitar 80 km (50 mi) di selatan dari Italia, 284 km (176 mi) di timur dari Tunisia[6] dan 333 km (207 mi) di utara dari Libya.[7] Malta, yang hanya mempunyai luas daerah sebesar 316 km2 (122 sq mi) dengan jumlah penduduk sekitar 450.000, membuatnya menjadi salah satu negara terkecil di dunia dengan penduduk yang paling padat. Malta terletak di tengah-tengah Laut Tengah dan terdiri dari lima pulau, tiga di antaranya berpenghuni, yaitu Malta, Gozo dan Comino. Ibu kota negaranya adalah Valletta, dengan luas daerah sekitar 08 km2 (3,1 sq mi), adalah ibu kota terkecil di Uni Eropa. Malta mempunyai satu bahasa nasional yaitu bahasa Malta, dan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi.
Lokasi Malta yang sangat strategis di tengah Laut Tengah telah menyebabkan Malta menjadi penting di dalam sejarah. Malta telah digunakan sebagai basis angkatan laut, dan serangkaian kekuasaan seperti Fenisia, Kartagena, Yunani, Romawi, Byzantin, Moor, Norman, Sisilia, Spanyol, Ordo Santo Yohanes, Prancis dan Inggris telah memerintah Malta.
Pada tahun 1942, Raja George VI dari Inggris menyerahkan Salib Santo George kepada Malta untuk keberanian negara itu pada saat Perang Dunia II. Salib Santo George menjadi simbol yang tampil di bendera nasional Malta. Di bawah Undang-Undang Kemerdekaan Malta yang disahkan oleh Parlemen Inggris di 1964, Malta memperoleh kemerdekaan dari Inggris Raya sebagai salah satu negara bagian dari Kerajaan Persemakmuran, yang secara resmi sejak 1964 sampai 1974 dikenal sebagai Negara Bagian Malta, dengan Ratu Elizabeth II sebagai kepala negaranya. Malta menjadi republik pada tahun 1974 dan walaupun Malta bukan lagi anggota dari Kerajaan Persemakmuran, negara itu masih menjadi anggota dari Negara-negara Persemakmuran. Malta menjadi anggota PBB pada tahun 1964, dan menjadi anggota Uni Eropa pada tahun 2004. Pada tahun 2008, Malta termasuk bagian dari Zona Euro.
Malta memiliki sejarah warisan Kristen yang panjang dan Keuskupan Agung Malta dinyatakan sebagai salah satu suksesi apostolik, karena menurut Kisah Para Rasul, Rasul Paulus terdampar di "Melita", yang menurut orang-orang itu adalah Malta. Agama resmi di Malta adalah Katolik.
Malta terkenal sebagai tujuan pariwisata populer khususnya bagi orang Eropa, dengan iklim yang hangat, berbagai area rekreasi serta monumen sejarah dan arsitektur. Beberapa monumen terkenal seperti tiga Situs Warisan Dunia UNESCO: Hypogeum Ħal Saflieni,[8] Valletta[9] dan tujuh kuil megalitik, beberapa diantaranya adalah struktur tegak bebas tertua di dunia.[10][11][12]
Sejak 1993, Malta terbagi menjadi 68 dewan kota (local council), kebanyakan penduduk Malta adalah Keturunan Italia dan Libya, 93.9% (2018)[13] dari total penduduk Malta menganut agama Gereja Katolik Roma.