Mani (nabi)


Mani
مانی
Cap batu Mani, batu kuarsa, kemungkinan besar dari abad ke-3 Masehi, Irak. Cabinet des Médailles, Paris.[1][2] Tulisan pada cap berbunyi "Mani, Rasul Almasih", mungkin saja pernah digunakan sendiri oleh Mani untuk memeteraikan surat-suratnya.[3][1]
Sebelum
Pendahulu
Yesus
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
LahirSekitar bulan April 216 Masehi
Meninggal2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi[5]
(saat berumur 57-58 atau 60-61 tahun)
Sebab meninggalDihukum mati atas perintah Raja Bahram I
AgamaAgama Mani
KebangsaanIran
Orang tuaPātik dan Maryam
KewarganegaraanKemaharajaan Sasani
Karya terkenalKitab suci agama Mani
Pendiri dariAgama Mani

Mani (𐭌𐭀𐭍𐭉/𐭬𐭠𐭭𐭩/𐮋𐮀𐮌𐮈/𐬨𐬁𐬥𐬌/𐫖𐫀𐫗𐫏, Māni dalam bahasa Persia Pertengahan; مانی, Māni dalam bahasa Persia Baru; 摩尼,Móní dalam bahasa Tionghoa; Μάνης, Manes dalam bahasa Yunani Koine dan bahasa Latin, atau Μανιχαῖος, Manikhayos dalam bahasa Yunani dan Manichaeus dalam bahasa Latin, dari nama Suryani ܡܐܢܝ ܚܝܐ, Mānī ḥayā, artinya "Mani yang hidup", lahir sekitar bulan April 216 Masehi, wafat tanggal 2 Maret 274 atau 26 Februari 277 Masehi) adalah nabi Iran[6][7][8][9] pengasas agama Mani, agama yang lebih menonjol pada Abad Kuno-Akhir.

Mani lahir di atau tidak jauh dari kota Seleukia-Ktesifon (selatan dari kota Bagdad sekarang ini) di Mesopotamia,[4] yang pada masa itu dikuasai Kemaharajaan Partia. Tujuh di antara karya-karya tulis utama Mani ditulis dalam bahasa Suryani, sementara karya tulisnya yang kedelapan, yang didarmabaktikan bagi Maharaja Sasani Syapur I, ditulis dalam bahasa Persia Pertengahan.[10] Ia wafat di kota Gondisyapur.

  1. ^ a b Grenet, Frantz (2022). Splendeurs des oasis d'Ouzbékistan. Paris: Louvre Editions. hlm. 93. ISBN 978-8412527858. 
  2. ^ "Believers, Proselytizers, & Translators The Sogdians". sogdians.si.edu. 
  3. ^ GULÁCSI, ZSUZSANNA (2010). "The Prophet's Seal: A Contextualized Look at the Crystal Sealstone of Mani (216-276 C.E.) in the Bibliothèque nationale de France" (PDF). Bulletin of the Asia Institute. 24: 164. ISSN 0890-4464. JSTOR 43896125. 
  4. ^ a b Taraporewala, I.J.S., Manichaeism, Iran Chamber Society, diakses tanggal 12 Januari 2015 
  5. ^ SASANIAN DYNASTY, diakses tanggal 12 Januari 2015 
  6. ^ Boyce, Mary (2001), Zoroastrians: their religious beliefs and practices, Routledge, hlm. 111, Ia adalah orang Iran, berdarah bangsawan Partia... 
  7. ^ Ball, Warwick (2001), Rome in the East: the transformation of an empire, Routledge, hlm. 437, Agama Mani adalah sebuah agama sinkretis yang didakwahkan Mani, nabi asal Iran .
  8. ^ Sundermann, Werner (2009-07-20), "MANI", Encyclopedia Iranica, Sundermann, Menurut Fehrest, Mani termasuk nasab Arsak, baik dari pihak ayah maupun pihak ibu, setidaknya jika pembacaan al-ḥaskāniya (ayah Mani) dan al-asʿāniya (ibu Mani) masing-masing dibetulkan menjadi al-aškāniya dan al-ašḡāniya (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, ll. 2 & 3). Konon kabarnya leluhur ayah Mani berasal dari Hamadan dan dengan demikian mungkin saja berkebangsaan Iran (penyunting Flügel, 1862, hlm. 49, 5–6). Kompendium Tionghoa, yang menjadikan ayahnya sebagai seorang raja lokal, menerangkan bahwa ibunya berasal dari wangsa Jinsajian, yang menurut Henning adalah wangsa Kamsarakan, keluarga bangsawan Armenia yang berasal dari wangsa Arsak (Henning, 1943, hlm. 52, n. 4 = 1977, II, hlm. 115). Apakah keterangan itu adalah kebenaran, atau fiksi, atau kedua-duanya? Keterangan tersebut dianggap bernilai sejarah oleh sebagian besar sejarawan, tetapi kemungkinan bahwa darah ningrat wangsa Arsak yang mengalir di dalam tubuh Mani hanyalah legenda tidak dapat diketepikan begitu saja (bdk. Scheftelowitz, 1933, hlmn. 403–404). Bagaimanapun juga, sudah diketahui bahwa Mani memang suka membanggakan asal usulnya sebagai anak Babel, negeri yang masyhur sejak dulu kala, tetapi tidak pernah mengaku-ngaku memiliki kaitan dengan kalangan atas Iran. 
  9. ^ Bausani, Alessandro (2000), Religion in Iran: from Zoroaster to Baha'ullah, Bibliotheca Persica Press, hlm. 80, Sekarang dapat kami pastikan bahwa Mani mewarisi darah Iran, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibunya .
  10. ^ Henning, W.B., The Book of Giants, BSOAS, Jld. XI, Bagian 1, 1943, hlmn. 52–74: "...Mani, yang tumbuh besar dan menghabiskan sebagian besar umurnya di salah satu daerah di dalam wilayah kedaulatan Kemaharajaan Persia, dan yang ibunya berasal dari keluarga Partia yang ternama, tidak memanfaatkan khazanah warisan mitologis Iran. Tidak diragukan lagi bahwa nama-nama Iran seperti Sām, Narīmān, dll., yang muncul di dalam Kitab Para Raksasa versi bahasa Persia dan bahasa Sogdia, tidak muncul di dalam edisi asalnya, yang ditulis Mani dalam bahasa Suryani."

Developed by StudentB