Manusia[1] | |
---|---|
Laki-laki (kiri) dan perempuan (kanan) dari suku Akha di Thailand bagian utara | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Primata |
Subordo: | Haplorhini |
Infraordo: | Simiiformes |
Famili: | Hominidae |
Subfamili: | Homininae |
Tribus: | Hominini |
Genus: | Homo |
Spesies: | H. sapiens
|
Nama binomial | |
Homo sapiens Linnaeus, 1758
| |
Subspesies | |
| |
Peta persebaran populasi Homo sapiens | |
Sinonim | |
Sinonim spesies[1]
|
Manusia (Homo sapiens) adalah spesies primata yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas. Mereka adalah jenis kera besar yang dicirikan oleh gaya berjalan dua kaki dan kemampuan kognitif yang mumpuni berkat otak mereka yang besar dan kompleks. Manusia adalah makhluk yang sangat sosial dan cenderung hidup dalam struktur sosial yang kompleks yang terdiri dari banyak kelompok yang saling bekerja sama dan bersaing, mulai dari keluarga dan jaringan kekerabatan hingga negara politik. Oleh karenanya, interaksi sosial antara manusia telah membentuk berbagai macam nilai, norma sosial, bahasa, dan ritual, yang masing-masing menopang komunitas manusia. Keinginan untuk memahami dan mempengaruhi fenomena telah memotivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, hukum, mitologi, agama, dan bidang studi lainnya.
Meskipun beberapa ilmuwan memperlakukan istilah manusia sama dengan semua anggota genus Homo, dalam penggunaan umum, istilah hari ini biasanya merujuk pada Homo sapiens, satu-satunya anggota Homo yang masih ada. Manusia modern secara anatomis muncul sekitar 300.000 tahun yang lalu di Afrika, berevolusi dari Homo heidelbergensis atau spesies yang serupa dan bermigrasi keluar dari Afrika, secara bertahap menggantikan atau melakukan kawin silang dengan populasi lokal manusia purba. Manusia merupakan pemburu-pengumpul yang hidup berpindah-pindah selama sebagian besar rentang sejarahnya. Manusia mulai menunjukkan perilaku modern sekitar 160.000-60.000 tahun yang lalu. Revolusi Neolitikum, yang dimulai di Asia Barat Daya sekitar 13.000 tahun yang lalu (dan secara terpisah di beberapa tempat lain), melahirkan pertanian dan pemukiman manusia yang permanen. Ketika populasi manusia menjadi lebih besar dan lebih padat, bentuk-bentuk pemerintahan berkembang di dalam dan di antara mereka, dan sejumlah peradaban telah bangkit dan runtuh. Manusia terus berkembang, dengan populasi global mencapai lebih dari 8 miliar hingga tahun 2022.
Faktor gen dan lingkungan memengaruhi variasi biologis manusia dalam karakteristik tampilan, fisiologi, kerentanan terhadap penyakit, kemampuan mental, ukuran tubuh, dan rentang hidup. Meskipun manusia bervariasi dalam banyak sifat (seperti pembawaan genetik dan ciri-ciri fisik), setiap dua orang manusia setidaknya 99% mirip secara genetik. Manusia secara seksual bersifat dimorfik: secara umum, laki-laki memiliki tubuh yang lebih kuat dan perempuan memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi. Pada masa pubertas, manusia mengembangkan karakteristik seks sekunder. Wanita dapat hamil, biasanya antara masa pubertas, sekitar 12 tahun, hingga masa menopause, sekitar usia 50 tahun.
Manusia tergolong omnivora, mereka mampu mengonsumsi berbagai macam jenis tumbuhan dan binatang, dan telah menggunakan api dan bentuk panas lainnya untuk menyiapkan dan memasak makanan sejak zaman H. erectus. Manusia dapat bertahan hidup hingga delapan minggu tanpa makanan dan tiga atau empat hari tanpa air. Manusia pada umumnya aktif di siang hari, tidur rata-rata tujuh hingga sembilan jam per hari. Melahirkan bagi mereka adalah proses yang membahayakan, dengan risiko komplikasi dan kematian yang tinggi. Seringkali, baik ibu maupun ayah merawat anak-anak mereka, yang tidak berdaya saat dilahirkan, karena manusia adalah spesies altricial.
Manusia memiliki korteks prefrontal yang berukuran besar dan berkembang, bagian otak ini merupakan yang bertanggung jawab atas kemampuan kognisi yang lebih tinggi. Manusia memiliki kecerdasan yang tinggi, mempunyai ingatan episodik, memiliki ekspresi wajah yang fleksibel, kesadaran diri, dan teori pikiran. Pikiran manusia mampu melakukan introspeksi, pemikiran pribadi, imajinasi, tekad, dan membentuk pandangan tentang eksistensi. Hal ini memungkinkan kemajuan teknologi yang luar biasa dan pengembangan alat yang rumit melalui penalaran yang kompleks dan penerusan pengetahuan kepada generasi berikutnya. Bahasa, seni, dan perdagangan adalah karakteristik mendasar manusia. Rute perdagangan jarak jauh mungkin telah menyebabkan ledakan budaya dan distribusi sumber daya yang memberi manusia keunggulan dibandingkan spesies lain yang serupa.