Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan hingga 6 April 2025. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Masjid Nabawi | |
---|---|
المسجد النبوي | |
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Kepemimpinan | Imam:
|
Lokasi | |
Lokasi | Al-Haram, Madinah, Hejaz |
Negara | Arab Saudi |
Administrasi | Pemerintah Arab Saudi |
Koordinat | 24°28′6″N 39°36′39″E / 24.46833°N 39.61083°E |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Arsitektur Islam klasik dan kontemporer; Utsmaniyah; Mamluk |
Dibangun oleh | Muhammad |
Didirikan | 623CE (1 H) |
Spesifikasi | |
Kapasitas | 1,000,000[1] |
Menara | 10 |
Tinggi menara | 105 m (344 ft) |
Situs web | |
wmn |
Masjid Nabawi (bahasa Arab: المسجد النبوي pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔælˈmæsʤɪd ælnabawī]) adalah sebuah masjid di kota Madinah, Arab Saudi. Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun dalam sejarah Islam dan menjadi masjid terbesar kedua di dunia. Masjid ini dianggap sebagai tempat suci oleh umat Islam selain Masjidil Haram di Makkah.[2]
Masjid Nabawi diyakini dulunya adalah rumah tempat tinggal Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah di tahun 622 Masehi. Bangunan awalnya dibangun tanpa diberi atap.
Awalnya Masjid Nabawi juga digunakan sebagai tempat acara sosial seperti pertemuan masyarakat dan digunakan sebagai sekolah agama (madrasah). Seiring pergantian penguasa di Madinah, pembangunan masjid pun terus dilakukan. Pada tahun 1909, area di Masjid Nabawi menjadi salah satu yang terang di Jazirah Arab karena telah menerima pasokan listrik.[3] Masjid ini diawasi dan dijaga oleh Penjaga Dua Tanah Suci.[4] Masjid Nabawi berada di tengah kota Madinah dan dekat dengan beberapa hotel beserta pasar di sekelilingnya. Masjid Nabawi menjadi destinasi utama para jemaah haji dan umrah.[4] Makam Nabi Muhammad yang berada di sekitar komplek masjid juga sering dikunjungi oleh para jemaah yang datang ke Madinah.[4]
Setelah perluasan besar-besaran di bawah Kekhalifahan Umayyah Al-Walid I, dibuat tempat di atas peristirahatan terakhir Nabi Muhammad beserta dua Khulafaur Rasyidin Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.[5] Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di tenggara masjid,[6] yang dulunya merupakan rumah Aisyah,[5] dimana kuburan Nabi Muhammad berada. Pada tahun 1279, sebuah penutup yang terbuat dari kayu dibangun dan direnovasi sedikitnya dua kali yakni pada abad ke-15 dan pada 1817.[4] Kubah yang ada saat ini dibangun pada 1818 oleh Sultan Utsmaniyah Mahmud II,[6] dan dicat hijau pada 1837, sejak saat itulah kubah tersebut dikenal sebagai "Kubah Hijau".[5]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama بوابة