Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Juni 2018) |
Artikel ini menggunakan kata-kata yang berlebihan dan hiperbolis tanpa memberikan informasi yang jelas. |
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Masjidil Haram | |
---|---|
bahasa Arab: ٱَلْمَسْجِدُ ٱلْحَرَامُ | |
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Kepemimpinan | Yasser Al-Dosari (Imam) Abdurrahman as-Sudais (Imam) Saud asy-Syuraim (Imam) Abdullah Al-Juhany (Imam) Mahir al-Mu'aiqly (Imam) Shalih bin Abdullah bin Hamid (Imam) Faisal Ghazawi (Imam) Bandar bin Abdul Aziz Balilah (Imam) Ali Ahmad Mulla (Muazin) |
Lokasi | |
Lokasi | Makkah, Hijaz (sekarang Arab Saudi)[1] |
Administrasi | Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Spesifikasi | |
Kapasitas | 2,5 juta[2] |
Menara | 9 |
Tinggi menara | 89 m (292 ft) |
Luas kawasan | 356.000 meter persegi (88 ekar)[3] |
Masjidil Haram (bahasa Arab: المسجد الحرام, translit. al-masjidil-ḥarām; pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔælmæsʤɪd ælħaram]) adalah sebuah masjid yang berlokasi di pusat kota Makkah[1] yang dipandang sebagai tempat tersuci bagi umat Islam. Masjid dan kota Makkah merupakan tujuan utama dalam ibadah haji. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka'bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah salat di seluruh dunia. Masjid ini juga merupakan masjid terbesar di dunia, diikuti oleh Masjid Nabawi di Madinah al-Munawarah sebagai masjid terbesar kedua di dunia serta merupakan dua masjid suci utama bagi umat muslim. Luas keseluruhan masjid ini mencapai 356.800 m2 (3.841.000 sq ft) dengan kemampuan menampung jemaah sebanyak 820.000 jemaah ketika musim haji dan mampu bertambah menjadi dua juta jemaah ketika salat Id.[4]
Kepentingan masjid ini sangat diperhitungkan dalam agama Islam, karena selain menjadi kiblat, masjid ini juga menjadi tempat bagi para jemaah haji melakukan beberapa ritual wajib, yaitu tawaf, dan sai.
Pengertian Masjidil Haram tidak hanya diartikan sebagai masjid di kota Makkah saja. Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini ada yang mengatakan bahwa arti Masjidil Haram adalah semua tempat di kota Makkah.[3]
Imam Besar masjid ini adalah Syekh Abdurrahman As-Sudais seorang imam yang dikenal dalam membaca Alquran dengan artikulasi yang jelas dan suara yang merdu dan Syekh Shuraim.
Muazin besar dan paling senior di Masjid Al-Haram adalah Ali Ahmed Mulla yang suara azannya sangat terkenal di dunia Islam termasuk pada media internasional.
<ref>
tidak sah; nama "Location of Masjid al-Haram" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda