Nama resmi | McLaren F1 Team |
---|---|
Kantor pusat | McLaren Technology Centre Woking, Surrey, Inggris 51°20′45″N 0°32′52″W / 51.34583°N 0.54778°W |
Pendiri | Bruce McLaren |
Kepala tim | Zak Brown (CEO) Andrea Stella (Kepala Tim) |
Direktur teknis | Peter Prodromou (Aerodinamika) Neil Houldey (Teknik dan Desain) |
Situs web | www |
Sejarah dalam ajang Formula Satu | |
Gelar Konstruktor | 8 (1974, 1984, 1985, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998) |
Gelar Pembalap | 12 (1974, 1976, 1984, 1985, 1986, 1988, 1989, 1990, 1991, 1998, 1999, 2008) |
Jumlah lomba | 971 (967 start) |
Menang | 188 |
Poin | 6884.5 |
Posisi pole | 163 |
Putaran tercepat | 169[a] |
Lomba pertama | Grand Prix Monako 1966 |
Lomba terakhir | Grand Prix São Paulo 2024 |
Klasemen 2023 | ke-4 (302 poin) |
McLaren Racing Limited merupakan sebuah tim balap mobil yang berkantor pusat di McLaren Technology Centre di Woking, Surrey, Inggris. Tim McLaren dikenal sebagai tim kontruktor Formula Satu tertua kedua yang masih aktif hingga saat ini dan tim paling sukses kedua setelah tim Ferrari. Tim McLaren telah berhasil memenangi 12 gelar juara dunia pembalap dan 8 gelar juara dunia konstruktor. Selain di dalam ajang Formula Satu, tim McLaren juga berkompetisi di kejuaraan balap mobil roda terbuka Amerika sebagai tim dan konstruktor sasis, serta pernah berhasil memenangkan kejuaraan balap mobil sport Canadian-American Challenge Cup (Can-Am). Tim ini merupakan anak perusahaan dari McLaren Group yang menjadi pemegang saham terbesarnya.
Tim yang didirikan pada tahun 1963 oleh pembalap mobil profesional dari Selandia Baru, yaitu Bruce McLaren, ini berhasil memenangkan Grand Prix pertamanya pada Grand Prix Belgia 1968. Namun, kesuksesan awal mereka justru terjadi di Can-Am antara tahun 1967 dan 1971 ketika tim McLaren mendominasi kejuaraan tersebut. Tim McLaren terus melanjutkan kesuksesan di negara Amerika Serikat dengan keberhasilannya memenangkan ajang Indianapolis 500 oleh Mark Donohue pada musim 1972, dan Johnny Rutherford pada musim 1974 dan 1976. Setelah Bruce McLaren meninggal dunia akibat mengalami kecelakaan dalam sebuah sesi pengujian pada 1970, Teddy Mayer mengambil alih kepemimpinan tim hingga mereka berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor Formula Satu pertamanya pada musim 1974. Emerson Fittipaldi dan James Hunt kemudian berhasil memenangi gelar Kejuaraan Dunia Pembalap, masing-masing pada musim 1974 dan 1976. Tahun 1974 juga menjadi awal kerja sama jangka panjang antara tim McLaren dengan sponsor rokok Marlboro.
Pada musim 1981, tim McLaren melebur menjadi satu dengan tim Project Four Racing milik Ron Dennis. Dennis kemudian menjabat sebagai kepala tim dan membeli kepemilikan tim McLaren. Peristiwa ini menandai dimulainya era paling sukses mereka yang memenangi total tujuh gelar Kejuaraan Dunia Pembalap oleh pembalap Niki Lauda, Alain Prost, dan Ayrton Senna dan enam gelar Kejuaraan Dunia Konstruktor dengan menggunakan mesin Porsche dan Honda. Kombinasi pembalap Prost dan Senna mampu mendominasi balapan—mereka memenangi hampir semua balapan pada musim 1988—tetapi Prost pada akhirnya bergabung ke tim Ferrari karena persaingan tersebut. Tim Williams yang sama-sama berasal dari Inggris merupakan rival yang paling konsisten pada periode ini, dengan memenangi gelar kejuaraan dunia konstruktor pada musim 1984 dan 1994. Pada pertengahan dasawarsa 1990-an, Honda mundur dari partisipasinya di dalam ajang Formula Satu, Senna pindah ke tim Williams, dan tim McLaren menjalani tiga musim tanpa kemenangan. Tim McLaren baru kembali memenangi gelar Kejuaraan Dunia pada musim 1998 and 1999 bersama dengan mesin Mercedes-Benz, sponsor West, mantan perancang mobil tim Williams, yaitu Adrian Newey, dan pembalap Mika Häkkinen. Pada tahun 2000-an, tim ini menjadi tim papan atas dengan pembalap Lewis Hamilton meraih gelar juara dunia pada musim 2008.
Ron Dennis pensiun dari posisinya sebagai kepala tim McLaren pada tahun 2009, dan menyerahkan posisinya kepada karyawan lama tim McLaren, yaitu Martin Whitmarsh. Di penghujung tahun 2013, setelah musim terburuk bagi tim sejak musim 2004, Whitmarsh digulingkan. Tim McLaren mengumumkan pada tahun 2013 bahwa mereka akan menggunakan mesin Honda mulai dari tahun 2015 dan seterusnya, menggantikan posisi Mercedes-Benz.[1] Tim ini berlomba sebagai McLaren Honda untuk yang pertama kalinya sejak musim 1992 di Grand Prix Australia 2015. Pada bulan September 2017, tim McLaren secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui pasokan mesin dengan Renault, mulai dari musim 2018 hingga musim 2020. Tim McLaren kembali lagi menggunakan mesin Mercedes-Benz mulai dari musim 2021 hingga setidaknya musim 2030.[2][3]
Setelah pada awalnya kembali lagi ke dalam ajang Indianapolis 500 di musim 2017 sebagai pendukung bagi tim Andretti Autosport untuk menjalankan Fernando Alonso dan kemudian di musim 2019 sebagai entri independen, tim McLaren secara resmi mengumumkan pada bulan Agustus 2019 bahwa mereka akan berkompetisi bersama dengan tim Arrow Schmidt Peterson Motorsports mulai dari musim 2020 untuk menjalankan timnya di dalam Seri IndyCar secara penuh, di mana entri gabungan tersebut diberi nama Arrow McLaren SP.[4] Pada awalnya tidak memiliki kepemilikan dalam tim, tim McLaren akan membeli 75% operasional pada tahun 2021.[5]
Tim McLaren memasuki seri balapan off-road listrik Extreme E di musim 2022,[6] dan bergabung bersama dengan ajang Formula E di Kejuaraan Dunia musim 2022-23.[7]
Pemasok mesin tim McLaren adalah pabrikan asal Jerman, yaitu Mercedes-Benz. Operasional tim pada saat ini dipimpin oleh Andrea Stella, dengan pasangan pembalap yaitu Lando Norris dan Oscar Piastri.
Namun di balik kesukesan yang telah diraih sampai ini, tersimpan juga cerita sedih yaitu di musim 2007 saat tim McLaren dinyatakan bersalah atas kepemilikan data mobil tim Ferrari yang dikenal dengan sebutan Spygate. Sebagai hukumannya mereka terkena diskualifikasi dari kejuaraan dunia konstruktor tahun tersebut.
Tim ini memakai logo "S - Senna" di mobil F1 miliknya sejak kematian Ayrton Senna bersama dengan tim Williams pada tanggal 1 Mei 1994 di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, dimulai dari Grand Prix Monako 2022, setelah tim Williams tidak lagi memakai logo tersebut.[8]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan