Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "longm" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "lats" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "region" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "continent" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "longEW" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "latNS" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "longd" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "latm" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "country" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "latd" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using
Template:Infobox country with unknown parameter "longs" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Melaka Belanda (1641-1825) adalah periode terpanjang Malaka di bawah kekuasaan asing. Belanda menguasai Malaka selama hampir 183 tahun. Kekuasaan Belanda menunjukan tanda berkurangnya kepentingan Malaka di wilayah tersebut. Belanda lebih memilih Batavia (kini Jakarta) sebagai pusat ekonomi dan administratif di wilayah tersebut dan mereka menguasai Malaka untuk mencegah kota tersebut dikuasai oleh negara Eropa lainnya.