Mencuci tangan

Lekukan sidik jari adalah contoh bagaimana partikel partikel dapat terperangkap di antara lekukan kulit pada telapak tangan, dan tetap tidak terlihat oleh mata.

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.

Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.

Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju). Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.

Organisasi Kesehataan Dunia atau WHO menyarankan untuk mencuci tangan 20 detik sebelum dan sesudah melakukan beberapa kegiatan berikut:[1]

  • Sebelum dan sesudah merawat orang yang sakit
  • Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan
  • Sebelum makan
  • Setelah menggunakan toilet (untuk buang air kecil, buang air besar, kebersihan haid)
  • Setelah membantu seseorang yang baru saja menggunakan toilet
  • Setelah membuang ingus, atau batuk dan bersin
  • Setelah menyentuh hewan, pakan ternak atau kotoran hewan
  • Setelah menyentuh sampah
  • Setelah pulang dari rumah sakit
  • Setelah bekerja
  • Setelah melakukan perjalanan apa pun
  1. ^ "Hand Higyne : How, Why and When" (PDF). World Health Organization. Diakses tanggal 25-03-2021. 

Developed by StudentB