Miami Heat | |||||
---|---|---|---|---|---|
| |||||
Wilayah | Timur | ||||
Divisi | Tenggara | ||||
Dibentuk | 1988 | ||||
Sejarah | Miami Heat 1988–sekarang[1][2] | ||||
Arena | Kaseya Center | ||||
Letak | Miami, Florida | ||||
Warna tim | Merah, kuning, hitam[3][4] | ||||
Sponsor utama | Ultimate Software[5] | ||||
Presiden | Pat Riley | ||||
Manajer umum | Andy Elisburg[6] | ||||
Pelatih kepala | Erik Spoelstra | ||||
Pemilik | Micky Arison | ||||
Afiliasi | Sioux Falls Skyforce | ||||
Juara | 3 (2006, 2012, 2013) | ||||
Gelar Wilayah | 7 (2006, 2011, 2012, 2013, 2014, 2020, 2023) | ||||
Gelar Divisi | 15 (1997, 1998, 1999, 2000, 2005, 2006, 2007, 2011, 2012, 2013, 2014, 2016, 2018, 2020, 2023) | ||||
Nomor yang dipensiunkan | 5 (1, 3, 10, 23, 32, 33) | ||||
Situs web | www | ||||
|
Miami Heat adalah sebuah tim basket profesional Amerika Serikat yang bermarkas di Miami, Florida. Heat berkompetisi di National Basketball Association (NBA) sebagai anggota dari Wilayah Timur, Divisi Tenggara. Heat memainkan pertandingan kandang mereka di Kaseya Center, dan telah memenangkan tiga gelar NBA.
Heat didirikan pada tahun 1988 sebagai tim baru. Setelah melalui periode medioker, pencapaian Heat mulai meningkat pada tahun 1990-an setelah mantan pelatih kepala mereka, Pat Riley, ditunjuk menjadi presiden tim. Riley kemudian melakukan trade berprofil tinggi untuk Alonzo Mourning pada tahun 1995, dan untuk Tim Hardaway setahun berikutnya, yang berhasil membawa mereka ke babak playoff. Mourning dan Hardaway kemudian berhasil membawa Heat merebut empat gelar divisi, sebelum kepergian mereka pada tahun 2001 dan 2002, secara berturut-turut. Sebagai hasilnya, Heat mengalami kesulitan, dan memasuki periode konsolidasi ulang tim demi menjalani musim 2002–2003.
Dengan dimotori oleh Dwyane Wade, dan setelah melakukan trade demi mendapatkan Shaquille O'Neal—pemain mantan pemenang penghargaan NBA Most Valuable Player (MVP), Heat lolos ke babak Final NBA pada tahun 2006, dan berhasil merebut gelar NBA perdana mereka di bawah asuhan Riley sebagai pelatih kepala. Setelah O'Neal pergi dua tahun kemudian, Heat kembali memasuki periode kemunduran hingga sisa dekade tahun 2000-an. Capaian ini membuat Riley mengundurkan diri sebagai pelatih kepala, dan kembali menduduki posisi presiden tim. Posisinya digantikan oleh Erik Spoelstra.
Pada tahun 2010, setelah mengatur pembatasan gaji yang sesuai, Heat memasangkan Wade dengan mantan pemenang MVP NBA LeBron James, serta pemain langganan NBA All-Star Chris Bosh. Mereka dikenal dengan istilah "Big Three". Saat mereka bermain bersama selama empat tahun, dan di bawah asuhan Spoelstra, James, Wade, dan Bosh membawa Heat lolos ke babak Final NBA setiap musim, dan memenangkan dua gelar NBA berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013. Ketiganya kemudian berpisah pada tahun 2016, dan Heat kembali memasuki periode konsolidasi. Wade kemudian kembali bergabung pada tahun 2018, dan pensiun pada tahun yang sama.[7]
Heat memegang rekor NBA untuk kemenangan beruntun terlama ketiga, yang mereka lakukan selama 27 pertandingan, dan terjadi pada musim 2012–2013. Empat anggota Hall of Fame telah bermain untuk Heat, sedangkan James memenangkan penghargaan MVP NBA saat sedang bermain untuk tim ini.
Out with the orange, in with the new. In the 1999–2000 season, Miami underwent a wardrobe update. The new jerseys featured striped panels on both sides, updated numerals, a shift from orange to a bold yellow, and a wishbone collar to bring the HEAT into the new millennium. Along with our new uniforms came tweaked wordmarks and logos, complete with the same updated red and gold to replace the previous red and orange. The uniforms arrived just in time for Y2K — but without the fear of losing everything in a computer crisis.