Tipe | Pencegat dan pengintai |
---|---|
Terbang perdana | 6 Maret 1964 |
Diperkenalkan | 1970 |
Status | Aktif secara terbatas |
Pengguna utama | Uni Soviet |
Pengguna lain | Rusia Aljazair Libya Suriah Turkmenistan |
Tahun produksi | 1964–1984 |
Jumlah produksi | 1.190 |
Varian | Mikoyan MiG-31 |
MiG-25 adalah pesawat supersonik tercepat Uni Soviet pengintai (reconnaissance aircraft) yang diproduksi oleh Mikoyan-Gurevich. MiG-25 masih bertugas di Rusia dan di beberapa negara lainnya.
MiG-25 mempunyai kemampuan melaju sampai dengan kecepatan Mach 2,8 (MiG-25 dapat melaju hingga Mach 3,2, tetapi hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada mesin). Dirancang untuk mencegat pesawat mata-mata musuh yang berkecepatan tinggi, juga digunakan untuk intai (MiG-25R) yang berkemampuan terbang tinggi melebihi kemampuan pesawat tempur biasa. Memiliki kemampuan menembak sama telaknya dengan F-14 Tomcat tetapi tidak bisa disejajarkan dengan Tomcat karena jarak radarnya (fox fire) pendek. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat tempur tercepat di dunia yang pernah diproduksi.
Pada masa perang dingin, keberadaan MiG-25 Foxbat menjadi sumber kehebohan di pihak barat. Karena informasi tentang kemampuannya itulah, Amerika Serikat merancang pesawat tempur yang berguna sebagai keunggulan di udara (air superiority) yakni muncullah F-15 Eagle. Belakangan, informasi ini berlebihan ketika ternyata sebuah pesawat MiG-25 yang berhasil dibawa keluar Uni Soviet oleh Letnan Viktor Balenko ke Jepang pada akhir 1970-an itu dibedah, teknologinya tidaklah sehebat yang diinformasikan, bahkan beberapa komponennya disebut-sebut masih menggunakan lampu tabung (vacuum tube), belum menggunakan transistor. Namun, tabung vakum memiliki kelebihan tersendiri - lebih mudah dirawat, lebih tahan suhu ekstrem, dan lebih tahan terhadap serangan gelombang elektromagnetik.
MiG-25 ini kemudian dilanjutkan dan disempurnakan menjadi MiG-31. NATO memberinya kode Foxbat.