Mobil otonom

Waymo Chrysler Pacifica Hybrid sedang dites di San Francisco Bay Area.

Mobil otonom (juga dikenal sebagai mobil tanpa pengemudi, mobil tanpa sopir, mobil berkemudi sendiri, mobil robotik[1]) dan kendaraan darat tanpa awak adalah sebuah kendaraan yang dapat menjelajahi lingkungannya dan bergerak tanpa penggerakan dari manusia.[2]

Mobil-mobil otonom memakai berbagai teknik untuk mendeteksi hal-hal di sekitarnya, seperti radar, sinar laser, GPS, odometri dan penglihatan komputer. Sistem kontrol yang maju memakai informasi sensori untuk mengidentifikasikan wadah-wadah navigasi yang semestinya, serta rintangan-rintangan dan tanda jalan.[3][4] Mobil-mobil otonom harus memiliki sistem kontrol yang dapat menganalisis data sensori untuk membedakan antar mobil yang berbeda di jalan.[5]

  1. ^ Thrun, Sebastian (2010). "Toward Robotic Cars". Communications of the ACM. 53 (4): 99–106. doi:10.1145/1721654.1721679. 
  2. ^ Gehrig, Stefan K.; Stein, Fridtjof J. (1999). Dead reckoning and cartography using stereo vision for an autonomous car. IEEE/RSJ International Conference on Intelligent Robots and Systems. 3. Kyongju. hlm. 1507–1512. doi:10.1109/IROS.1999.811692. ISBN 0-7803-5184-3. 
  3. ^ Lassa, Todd (January 2013). "The Beginning of the End of Driving". Motor Trend. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-17. Diakses tanggal 1 September 2014. 
  4. ^ European Roadmap Smart Systems for Automated Driving Diarsipkan 2015-02-12 di Wayback Machine., European Technology Platform on Smart Systems Integration (EPoSS), 2015.
  5. ^ Zhu, Wentao; Miao, Jun; Hu, Jiangbi; Qing, Laiyun (2014-03-27). "Vehicle detection in driving simulation using extreme learning machine". Neurocomputing. 128: 160–165. doi:10.1016/j.neucom.2013.05.052. 

Developed by StudentB