Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Fashion di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Mode atau busana (umumnya disebut juga fesyen) merupakan sebuah ekspresi estetika yang populer pada waktu, masa, tempat tertentu dan dalam konteks tertentu, terutama pada pakaian, alas kaki, gaya hidup, aksesori, riasan wajah, gaya rambut, dan proporsi tubuh.[1] Sementara tren sendiri sering berkonotasi sebagai sebuah ekspresi estetika yang aneh dan sering berlangsung lebih pendek dari musim, mode juga merupakan sebuah ekspresi khas dan didukung oleh industri yang secara tradisional terkait dengan musim mode dan koleksi.[2] Gaya merupakan sebuah ekspresi yang berlangsung selama banyak musim dan sering juga dihubungkan dengan gerakan budaya dan penanda sosial, lambang, kelas, dan budaya (mis. Barok, Rococo, dll. ). Menurut sosiolog Pierre Bourdieu, mode berkonotasi "mode terbaru, perbedaan terbaru."[3]
Meskipun mereka sering digunakan secara bersamaan, namun istilah mode berbeda dari pakaian dan kostum. Yang pertama menggambarkan bahan dan garmen teknis, sedangkan yang kedua telah diturunkan ke indra khusus seperti kostum-pakaian atau pakaian topeng. Sebaliknya, mode sendiri menggambarkan sistem sosial dan temporal yang "mengaktifkan" pakaian sebagai penanda sosial dalam waktu dan konteks tertentu. Filsuf Giorgio Agamben menghubungkan mode dengan intensitas saat ini dari saat kualitatif, ke aspek temporal yang disebut Yunani Kairos, sedangkan pakaian merupakan kuantitatif yang disebut dengan Yunani Chronos.[4]
Merek eksklusif bercita-cita untuk label haute couture, tetapi istilah ini secara teknis terbatas untuk anggota Chambre Syndicale de la Haute Couture di Paris.[2] Hal ini lebih aspirasional dan terilhami oleh seni, budaya, dan sebuah gerakan. Hal ini merupakan hal yang sangat eksklusif di alam.
Dengan meningkatnya produksi massal komoditas konsumen dengan harga lebih rendah, dan dengan jangkauan global, keberlanjutan sendiri telah menjadi masalah yang mendesak di kalangan politikus, merek, dan konsumen.[5]