Muawiyah bin Abu Sufyan

Muawiyah bin Abu Sufyan
معاوية بن أبي سفيان
Amirul Mukminin
Khalifatullah
Dirham Muawiyah I
Dirham perak bergaya Sasaniyah dicetak dengan nama Muawiyah, ca 674
Khalifah Kekhalifahan Umayyah ke-1
Berkuasa661–26 April 680[1]
PendahuluJabatan dibentuk
Hasan bin Ali (sebagai khalifah sementara)
PenerusYazid bin Muawiyah
Gubernur Syam
Berkuasa639–661
PendahuluYazid bin Abu Sufyan
Penerusjabatan dihapuskan
Kelahiran602
Makkah
Kematian22 Rajab[2] 60 H
26 April 680 (umur 77–78)
Damaskus, Syiria
Pemakaman
Bab ash-Shaghir, Damaskus
Keturunan
  • Yazid
  • Abdurrahman
  • Abdullah
  • Hindun
  • Shafiyyah
  • Ramlah
  • Atikah
  • Aisyah
Nama lengkap
Muʿāwiyah bin Abī Sufyān
(معاوية ابن أبي سفيان)
WangsaUmayyah (Sufyani)
AyahAbu Sufyan bin Harb
IbuHindun binti 'Utbah
AgamaIslam

Muawiyah bin Abu Sufyan (602 (umur -79–-78); bahasa Arab: معاوية بن أبو سفيان) atau Muawiyah I adalah khalifah yang berkuasa pada tahun 661 sampai 680. Dia merupakan salah satu sahabat Nabi dan juga merupakan saudara tiri dari Ummu Habibah Ramlah, salah satu istri dari nabi Islam Muhammad. Meski Utsman bin Affan yang sebenarnya merupakan khalifah pertama dari Bani Umayyah, Muawiyah adalah khalifah yang menjadikan Umayyah sebagai dinasti di kekhalifahan. Muawiyah merupakan khalifah pertama dari Bani Umayyah yang berasal dari garis Sufyani, sebutan untuk keturunan Abu Sufyan bin Harb.

Muawiyah memulai karier politiknya sebagai penguasa setelah ditunjuk menjadi Gubernur Syria pada 639 oleh Khalifah 'Umar bin Khattab dan membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang cakap. Salah satu capaiannya adalah pembentukan angkatan laut Muslim pertama. Pembunuhan Khalifah 'Utsman bin 'Affan pada tahun 656 dan perbedaan pendapat mengenai status pembunuhnya menjadikan terjadinya perselisihan antara pihak Muawiyah dan Khalifah 'Ali bin Abi Thalib yang berujung pada Pertempuran Shiffin. Sepeninggal 'Ali mangkat dan putranya, Hasan, melepas jabatan khalifah setelah disandang selama sekitar enam atau tujuh bulan, Muawiyah resmi menjadi khalifah pada tahun 661.

Pada masanya, Muawiyah melakukan berbagai upaya penaklukan. Pengepungan Konstantinopel pada masanya merupakan upaya penaklukan pertama Konstantinopel oleh umat Muslim. Dalam bidang pemerintahan, Muawiyah lebih mengedepankan kecakapan dan kesetiaan daripada sistem kebangsawanan lama. Secara kepribadian, Muawiyah juga termasuk Muslim yang saleh dan menjaga ibadahnya meski dia menanggung beban memimpin kekhalifahan yang wilayahnya sudah sangat luas.

Perselisihannya dengan 'Ali bin Abi Thalib, juga penunjukkan putranya untuk menjadi khalifah sepeninggalnya, merupakan tema utama yang menjadikan Muawiyah sebagai sosok yang kontroversial dalam sejarah Islam. Literatur Madinah awal dan Abbasiyah awal memiliki gambaran yang baik terkait Muawiyah, tetapi tidak demikian dengan literatur Abbasiyah pada masa belakangan yang lebih cenderung bersifat anti-Umayyah.

  1. ^ Encyclopedia Britannica: Muawiyah I Diarsipkan 2019-04-17 di Wayback Machine..
  2. ^ Akbar Shāh K̲h̲ān Najībābādī, "The History Of Islam", Volume 2, Page 47, February 2001.

Developed by StudentB