Tanggal | 25 Agustus 2016 27 Agustus 2016 | –
---|---|
Lokasi | Grozny, Chechnya, Rusia |
Nama lain | Konferensi Chechnya Muktamar Internasional Islam Sunni 'Siapakah ahlussunnah wal-jamaah?' |
Penyelenggara | Syaikh Ahmad Kadyrov Regional Charitable Fund Foundation for Chechen Islamic Culture and Education Tabah Foundation Muslim Council of Elders[1][2] |
Peserta/Pihak terlibat | Lebih dari 200 ulama Sunni berbagai mazhab dari Mesir, Suriah, Lebanon, Yordania, Yaman, Maroko, Kuwait, Sudan, Qatar, India, Indonesia, Malaysia, Britania Raya, Rusia, Afrika Selatan, Uzbekistan, dan Azerbaijan[3][4][5] |
Peristiwa sebelumnya | Sufisme: Keamanan Diri dan Kestabilan Negara[6] |
Situs web | Situs web resmi |
Muktamar Internasional Islam Sunni 2016, juga disebut sebagai Konferensi Chechnya, adalah muktamar yang diselenggarakan di Grozny, ibu kota Republik Chechnya[7] pada 25-27 Agustus 2016 membahas judul "Siapakah Ahlussunnah wal-Jama'ah?",[8] yaitu "orang yang mengikuti Sunnah dan berada dalam golongan Jamaah".[9][Catatan 1] Di samping itu, juga membahas "Penjelasan dan Klasifikasi Metode Ahlussunnah wal-Jama'ah dalam Akidah, Fikih, dan Akhlak, serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas".[11][12] Muktamar ini didanai Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov,[13][14][15] dan dihadiri sekitar 200 ulama dari 30 negara, khususnya dari Rusia, Mesir, Suriah, Libya, Kuwait, Sudan, Yordania, dll. atas undangan ulama Sufi, Ali al-Jufri.[8][16][17]
Para peserta muktamar mengeluarkan fatwa yang secara resmi menegaskan bahwa aliran Wahhabi, Salafiyah, dan kelompok takfiri bukan bagian dari ahlussunnah wal-jama'ah.[18][19] Muktamar ini didedikasikan untuk memperingati ulang tahun ke-65 ayah dari Kadyrov, Akhmad Kadyrov, Presiden pertama Chechnya.[20][21]
Di samping mendepak kelompok yang dianggap takfiri tersebut, mereka mendefinisikan Islam Sunni sebagai penganut akidah Asy'ariyah, Maturidiyah, dan Sufi, dan bukan Wahhabi atau Salafi.[8][9] Bahkan mereka menganggap kelompok tersebut sebagai firqah "sesat", bersama dengan kelompok ekstremis seperti ISIS, Hizbut-Tahrir, Ikhwanul-Muslimin, dan masih banyak lagi.[4][22]
Intisari muktamar ini berbunyi:
“Ahlussunnah wal-jamaah adalah penganut Asy'ariyah dan Maturidiyah (mereka yang mengikuti rumusan akidah Abu Mansur al-Maturidi dan Abu al-Hasan al-Asy'ari). Dalam hal fikih, mereka adalah pengikut salah satu dari empat mazhab fikih (Hanafi, Maliki, Syafi'i atau Hanbali) serta pengikut tasawuf Imam Junaid al-Baghdadi dalam doktrin, perilaku dan pemurnian [spiritual].."[23]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "Catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="Catatan"/>
yang berkaitan