Nahum

Nahum adalah salah satu nabi Perjanjian Lama yang berkarya sebelum bangsa Israel (Yehuda) ditaklukkan dan penduduknya dibuang ke Babel.[1] Ia hidup pada masa yang sama dengan nabi Yeremia.[2] Nama Nahum berarti "dihibur oleh Tuhan."[3] Ia menulis Kitab Nahum. Di awal kitab itu ia memperkenalkan diri sebagai orang Elkosh, atau yang berasal dari Elkosy. Tempat ini mungkin di wilayah Yudea,[4] meskipun ada yang pula yang menduga sama dengan kota Alqush di Irak atau kota Kapernaum (asal kata: Kfar Nahun atau "Kampung Nahum") di Galilea.[5] Akan tetapi latar belakang pribadinya tidak diketahui, kecuali bahwa ia bernubuat pada masa antara peristiwa jatuhnya kota Tebe ke tangan pasukan Asyur di bahwa pimpinan Asyurbanipal pada tahun 663 SM (Nahum 3:8-10) dan hancurnya kota besar Niniwe pada tahun 612 SM (Nahum 1:1).[3][4] Nahum menyatakan pesan Tuhan tentang kejatuhan bangsa Asyur yang telah membuat sejumlah bangsa menderita, termasuk bangsa Israel. Nahum hanya membahas mengenai kejatuhan Niniwe yang adalah ibu kota Asyur dan tidak pernah berbicara mengenai dosa-dosa Israel.[6]

Russian Orthodox icon of the Prophet Nahum, 18th century (Iconostasis of Transfiguration Church, Kizhi Monastery, Karelia, Russia).
  1. ^ (Indonesia) Pr. Darmawijaya. 1990. Warta Nabi Sebelum Pembuangan. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) I. Snoek. 1981. Sejarah Suci. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  3. ^ a b (Indonesia)W.S. Lasor. 1994. Pengantar Perjanjian Lama 2: Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
  4. ^ a b (Indonesia)J.D. Douglas, 2008. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: Bina Kasih.
  5. ^ Nahum at The Catholic Encyclopedia
  6. ^ (Indonesia) J. Blommendaal. 1979. Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Developed by StudentB