Negara Gereja

Negara Gereja

Stato della Chiesa
754–1798

1811–1849

1849–1870
Bendera Negara Sri Paus
Bendera sebelum 1808 (atas), Bendera (1808-1870) (bawah)

Lambang (abad ke-15 hingga 19)
Negara Gereja (hijau) pada era 1700-an.
Negara Gereja (hijau) pada era 1700-an.
Ibu kotaRoma
Bahasa yang umum digunakanBahasa Latin (Gerejawi), Bahasa Italia (Umum)
Agama
Kristen Katolik
PemerintahanMonarki elektif, mutlak, dan teokratis
Sri Paus 
• 752
Paus Stefanus II
• 1846-1878
Paus Pius IX
Kardinal Sekretaris Negara 
• 1551–1555
Girolamo Dandini
• 1848–1870
Giacomo Antonelli
Perdana Menteri 
• 1848
Gabriele Ferretti
• 1850–1870
Giacomo Antonelli
Sejarah 
• Pendirian
752
781
15 Februari 1798
20 September 1870
11 Februari 1929
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Italia (Abad Pertengahan)
Eksarkatus Ravenna
Republik Roma (Abad ke-18)
Republik Roma (Abad ke-19)
krjKerajaan
Italia (1861–1946)
Republik Roma (Abad ke-18)
Republik Roma (Abad ke-19)
Tawanan di dalam Vatikan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "continent" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "region" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Negara Gereja (bahasa Italia: Stato della Chiesa)[1] adalah sekumpulan daerah di Semenanjung Italia yang diperintah secara langsung oleh Sri Paus sejak abad ke-8 sampai tahun 1870. Negara Gereja adalah salah satu di antara negara-negara besar di Italia yang berdiri sejak sekitar abad ke-8 sampai Semenanjung Italia dipersatukan melalui perang penaklukan oleh Kerajaan Piemonte-Sardegna. Hampir semua negara di Semenanjung Italia dapat ditaklukkan pada tahun 1861, tetapi kesatuan seluruh Semenanjung Italia baru terwujud pada tahun 1870. Pada masa jayanya, Negara Gereja menguasai sebagian besar wilayah Lazio (sudah termasuk Roma), Marche, Umbria, Romagna, dan sejumlah daerah di Emilia. Kepemimpinan Sri Paus selaku Kepala Negara Gereja dipandang sebagai perwujudan dari kuasa temporalnya, bukan perwujudan dari kuasa gerejawinya selaku rohaniwan tertinggi.

Pada tahun 1861, sebagian besar wilayah Negara Gereja telah direbut oleh Kerajaan Italia, tinggal Lazio, termasuk Roma, yang masih tetap dikuasai oleh Sri Paus. Pada tahun 1870, Lazio dan Roma dianeksasi oleh Kerajaan Italia, sehingga Sri Paus tidak lagi memiliki wilayah kedaulatan selain Basilika Santo Petrus, Istana Apostolik, dan gedung-gedung lembaga kepausan di sekitar kawasan Vatikan di kota Roma, yakni tempat-tempat yang tidak diduduki oleh tentara Kerajaan Italia. Pada tahun 1929, kepala pemerintahan Kerajaan Italia, yang kala itu dijabat oleh pemimpin Fasis Italia, Benito Mussolini, mengakhiri krisis antara Kerajaan Italia dan Takhta Suci melalui perundingan yang bermuara pada penandatanganan Perjanjian Lateran oleh kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian ini, negara Italia mengakui kedaulatan Takhta Suci atas sebuah entitas wilayah internasional bentukan baru, yakni Negara Kota Vatikan, dengan luas yang sangat terbatas, sekadar untuk membuatnya memiliki wilayah kedaulatan.

  1. ^ Frederik de Wit, "Status Ecclesiasticus et Magnus Ducatus Thoscanae" (1700)

Developed by StudentB