Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Socialist state di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Bagian dari seri Politik |
Bentuk dasar dari pemerintahan |
---|
Portal Politik |
Negara sosialis atau republik sosialis (terkadang Negara Buruh) merujuk kepada negara manapun yang secara konstitusi didedikasikan untuk pendirian sosialisme. Dalam penggunaan Barat, istilah "negara Komunis" sering kali digunakan untuk merujuk kepada negara sosialis partai tunggal yang diperintah oleh partai yang memegang sebuah varian dari Marxisme–Leninisme; namun negara-negara tersebut resminya menyebut diri mereka sendiri sebagai "negara sosialis" yang berada dalam proses pembangunan sosialisme dan tidak menyebut mereka sendiri sebagai "komunis" atau mencapai komunisme.[1][2][3] Disamping "negara komunis", sejumlah negara lainnya mendeskripsikan oritentasi mereka sebagai "sosialis" dalam konstitusi mereka.
Negara sosialis berbeda dari negara liberal demokratik multi-partai yang diperintah oleh partai sosialis, dimana negara tersebut tidak secara konstitusional bertumpu pada konstruksi sosialisme. Dalam kasus semacam itu, sistem politik dan mesin pemerintahan tidak secara khusus berstruktur untuk pengembangan sosialisme.
Contrary to Western usage, these countries describe themselves as ‘Socialist’ (not ‘Communist’). The second stage (Marx’s ‘higher phase’), or ‘Communism’ is to be marked by an age of plenty, distribution according to needs (not work), the absence of money and the market mechanism, the disappearance of the last vestiges of capitalism and the ultimate ‘whithering away of the state.
Among Western journalists the term ‘Communist’ came to refer exclusively to regimes and movements associated with the Communist International and its offspring: regimes which insisted that they were not communist but socialist, and movements which were barely communist in any sense at all.
Ironically, the ideological father of communism, Karl Marx, claimed that communism entailed the withering away of the state. The dictatorship of the proletariat was to be a strictly temporary phenomenon. Well aware of this, the Soviet Communists never claimed to have achieved communism, always labeling their own system socialist rather than communist and viewing their system as in transition to communism.