Negara suapan

Negara satelit atau negara suapan adalah sebuah istilah politik yang digunakan untuk menyebutkan suatu negara yang secara resmi merdeka, namun berada di bawah pengaruh dan kontrol politik dan ekonomi dari negara lain. Istilah ini diciptakan dengan menganalogikan planet yang mengorbit benda langit yang lebih besar, seperti bulan yang berputar di sekeliling planet. Istilah ini terutama sekali merujuk pada negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur yang menjadi anggota dari Pakta Warsawa selama Perang Dingin, atau Mongolia antara tahun 1924 dan 1990.[1] Untuk kasus Eropa Tengah dan Timur, negara-negara tersebut merupakan "satelit" yang berada di bawah hegemoni Uni Soviet. Dalam beberapa konteks, istilah ini juga dapat mengacu pada negara-negara lain yang berada dalam lingkup pengaruh Soviet selama Perang Dingin seperti Korea Utara (khususnya saat terjadinya Perang Korea), dan Kuba (setelah bergabung dengan Comecon). Di Dunia Barat, istilah ini jarang digunakan untuk menyebut negara-negara selain yang menjadi satelit Soviet. Sedangkan di Soviet sendiri, istilah ini mengacu pada negara-negara yang mengorbit Jerman Nazi dan Italia Fasis sebelum Perang Dunia II.[butuh rujukan]

Dalam masa-masa perang atau ketegangan politik, negara-negara satelit kadang-kadang juga berfungsi sebagai penyangga antara negara musuh dan negara yang mengontrol negara satelit tersebut.[2] Istilah "negara satelit" sendiri masih diperdebatkan oleh beberapa pakar terkait dengan penggunaannya untuk menggambarkan [dugaan] subordinasi dari satu negara terhadap negara lainnya. Istilah lainnya yang juga digunakan di antaranya negara boneka dan neo-koloni. Secara umum, istilah "negara satelit" berarti kesetiaan ideologi dan militer yang mendalam terhadap kekuatan hegemonik, sedangkan negara boneka lebih menyiratkan pada ketergantungan politik dan militer, dan neo-koloni menyiratkan ketergantungan ekonomi. Tergantung pada aspek ketergantungan yang ditekankan, suatu negara dapat digolongkan ke dalam lebih dari satu kategori di atas.

  1. ^ Source: NATO website 2nd Footnote at bottom
  2. ^ Wood, Alan. [r=Routledge Stalin and Stalinism] Periksa nilai |url= (bantuan). hlm. 62. ISBN 978-0-415-30732-1. 

Developed by StudentB