7N Nitrogen | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||
Pengucapan | /nitrogèn/[1] | ||||||||||||||||||||
Alotrop | lihat alotrop nitrogen | ||||||||||||||||||||
Penampilan | gas/cairan/padatan tak berwarna | ||||||||||||||||||||
Nitrogen dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 7 | ||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 15 (pniktogen) | ||||||||||||||||||||
Periode | periode 2 | ||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||
Kategori unsur | nonlogam diatomik | ||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [He] 2s2 2p3 | ||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 5 | ||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | gas | ||||||||||||||||||||
Titik lebur | (N2) 63,23[2] K (−209,86[2] °C, −345,75[2] °F) | ||||||||||||||||||||
Titik didih | (N2) 77,355 K (−195,795 °C, −320,431 °F) | ||||||||||||||||||||
Kerapatan (pada STS) | 1,2506 g/L[3] pada 0 °C, 1013 mbar | ||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.d. | 0,808 g/cm3 | ||||||||||||||||||||
Titik tripel | 63,151 K, 12,52 kPa | ||||||||||||||||||||
Titik kritis | 126,21 K, 3,39 MPa | ||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | (N2) 0,72 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | (N2) 5,57 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | (N2) 29,124 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −3, −2, −1, 0,[4] +1, +2, +3, +4, +5 (oksida asam kuat) | ||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 3,04 | ||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 1402,3 kJ/mol ke-2: 2856 kJ/mol ke-3: 4578,1 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 71±1 pm | ||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 155 pm | ||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||
Struktur kristal | heksagon | ||||||||||||||||||||
Kecepatan suara | 353 m/s (gas, suhu 27 °C) | ||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 25,83×10−3 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik | ||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 17778-88-0 7727-37-9 (N2) | ||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||
Penemuan | D. Rutherford (1772) | ||||||||||||||||||||
Asal nama | J. Chaptal (1790) | ||||||||||||||||||||
Isotop nitrogen yang utama | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Nitrogen (bahasa Latin: nitrogenium), yang juga disebut zat lemas, adalah unsur kimia dengan lambang N dan nomor atom 7. Unsur ini pertama kali ditemukan dan diisolasi oleh dokter berkebangsaan Skotlandia Daniel Rutherford pada tahun 1772. Meskipun Carl Wilhelm Scheele dan Henry Cavendish secara terpisah telah melakukan hal yang sama di kisaran waktu yang sama pula, Rutherford secara umum sesuai untuk menerima penghargaan tersebut karena karyanya dipublikasikan pertama kali. Nama nitrogen diusulkan oleh Jean-Antoine-Claude Chaptal pada tahun 1790, ketika ia menemukan bahwa nitrogen hadir dalam asam nitrat dan senyawa nitrat; nama ini diturunkan dari bahasa Yunani: νἰτρον "nitre" dan -γεννᾶν "membentuk". Antoine Lavoisier malah mengusulkan nama azote, dari bahasa Yunani άζωτικός "tak hidup", karena unsur itu termasuk gas asfiksia; nama usulan Lavoisier malah digunakan di banyak bahasa, seperti Prancis, Rusia, dan Turki, dan muncul dalam dua nama bahasa Inggris untuk beberapa senyawa nitrogen seperti hidrazin, azida dan azo.
Nitrogen adalah anggota paling ringan dari golongan 15 tabel periodik, sering kali disebut pniktogen. Nama tersebut berasal dari bahasa Yuniani πνίγειν "tersedak", merujuk langsung kepada sifat asfiksiasi nitrogen. Nitrogen adalah unsur umum dalam alam semesta, diperkirakan berada pada urutan ke-7 total kelimpahan dalam galaksi Bima Sakti dan Tata Surya. Pada suhu dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan membentuk dinitrogen, suatu gas diatomik yang tak berwarna dan tak berbau, dengan rumus kimia N2. Dinitrogen membentuk sekitar 78% atmosfer bumi, membuatnya sebagai unsur mandiri yang paling melimpah. Nitrogen terdapat dalam semua organisme, terutama dalam asam amino (dan juga protein tentunya), dalam asam nukleat (DNA dan RNA) serta dalam molekul pemindah energi adenosin trifosfat (ATP). Tubuh manusia mengandung sekitar 3% nitrogen (berdasarkan massa), dan merupakan unsur paling melimpah ke-4 di dalam tubuh setelah oksigen, karbon, dan hidrogen. Siklus nitrogen menjelaskan pergerakan unsur dari udara, memasuki biosfer dan senyawa organik, kemudian kembali ke atmosfer.
Banyak senyawa yang penting untuk industri, seperti amonia, asam nitrat, nitrat organik (propelan dan bahan peledak), serta sianida, mengandung nitrogen. Ikatan rangkap tiga yang sangat kuat dalam nitrogen elementer (N≡N), ikatan paling kuat kedua dalam molekul diatomik setelah karbon monoksida (CO),[5] mendominasi kimia nitrogen. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk baik organisme maupun industri dalam mengubah N2 menjadi senyawa yang bermanfaat, tetapi di saat yang sama, membakar, meledakkan, atau menguraikan senyawa nitrogen untuk membentuk gas nitrogen akan melepaskan energi dalam jumlah besar yang sering kali bemanfaat. Amonia dan nitrat sintetis adalah pupuk industri utama, dan pupuk nitrat adalah polutan utama dalam eutrofikasi sistem air.
Terlepas dari penggunaannya sebagai pupuk dan penyimpan energi, nitrogen adalah konstituen beragam senyawa organik seperti Kevlar yang digunakan dalam kain berkekuatan tinggi dan sianoakrilat yang digunakan dalam superglue. Nitrogen adalah konstituen dari semua kelas obat farmakologi utama, termasuk antibiotika. Banyak obat atau prodrug meniru molekul sinyal alami yang mengandung nitrogen: contohnya, nitrat organik nitrogliserin dan nitroprusida mengendalikan tekanan darah dengan memetabolisme menjadi dinitrogen monoksida. Banyak obat penting yang mengandung nitrogen, seperti kafeina dan morfin alami atau amfetamin sintetis, bertindak selaku reseptor neurotransmiter hewan.