Nuh | |
---|---|
Lahir | 2948 SM |
Meninggal | 1998 SM |
Dihormati di | Yudaisme Mandaeisme Kekristenan Druze[1][2] Yazidisme Islam Baháʼí |
Tempat ziarah | di atas bukit di Karak, Lebanon |
Nuh[a] (/ˈnoʊ.ə/)[3] muncul sebagai yang terakhir dari bapa leluhur antediluvian dalam tradisi agama-agama Abrahamik. Kisahnya muncul dalam Alkitab Ibrani (Kitab Kejadian, bab 5–9), Al-Qur'an dan literatur Baháʼí. Nuh direferensikan dalam berbagai kitab lain dalam Alkitab, termasuk Perjanjian Baru, dan dalam kitab-kitab deuterokanonika yang terkait.
Narasi air bah Kejadian adalah salah satu kisah paling terkenal dalam Alkitab. Dalam kisah ini, Nuh bekerja dengan setia untuk membangun bahtera atas perintah Tuhan, yang pada akhirnya menyelamatkan tidak hanya keluarganya sendiri, namun umat manusia itu sendiri dan semua hewan darat, dari kepunahan selama Banjir Besar, yang diciptakan Tuhan setelah menyesali dunia yang penuh dengan dosa. Setelah itu, Tuhan membuat perjanjian dengan Nuh dan berjanji tidak akan lagi membinasakan seluruh makhluk bumi dengan air bah. Nuh juga digambarkan sebagai "penggarap tanah" dan peminum anggur. Setelah air bah, Tuhan memerintahkan Nuh dan anak-anaknya untuk "beranak cucu, bertambah banyak, dan memenuhi bumi".
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan