8O Oksigen | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||
Pengucapan | /oksigèn/[1] | ||||||||||||||||||||
Alotrop | O2, O3 (ozon) dan lainnya (lihat alotrop oksigen) | ||||||||||||||||||||
Penampilan | gas: tak berwarna cairan dan padatan: biru pucat | ||||||||||||||||||||
Kelimpahan | |||||||||||||||||||||
di kerak Bumi | 461.000 ppm | ||||||||||||||||||||
Oksigen dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 8 | ||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 16 (kalkogen) | ||||||||||||||||||||
Periode | periode 2 | ||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||
Kategori unsur | nonlogam diatomik | ||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | 1s2 2s2 2p4 | ||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 6 | ||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | gas | ||||||||||||||||||||
Titik lebur | (O2) 54,36 K (−218,79 °C, −361,82 °F) | ||||||||||||||||||||
Titik didih | (O2) 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F) | ||||||||||||||||||||
Kerapatan (pada STS) | 1,429 g/L | ||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.d. | 1.141 g/cm3 | ||||||||||||||||||||
Titik tripel | 54,361 K, 0,1463 kPa | ||||||||||||||||||||
Titik kritis | 154,581 K, 5,043 MPa | ||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | (O2) 0,444 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | (O2) 6,82 kJ/mol | ||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | (O2) 29,378 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −2, −1, 0, +1, +2 | ||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 3,44 | ||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 1313,9 kJ/mol ke-2: 3388,3 kJ/mol ke-3: 5300,5 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 66±2 pm | ||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 152 pm | ||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus | ||||||||||||||||||||
Kecepatan suara | 330 m/s (gas, suhu 27 °C) | ||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 26,58×10−3 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||
Arah magnet | paramagnetik | ||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | +3.449,0×10−6 cm3/mol (293 K)[2] | ||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7782-44-7 | ||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||
Penemuan | C. Scheele (1771) | ||||||||||||||||||||
Asal nama | A. Lavoisier (1777) | ||||||||||||||||||||
Isotop oksigen yang utama | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Oksigen (bahasa Latin: oxygenium; bahasa Inggris: oxygen), yang juga disebut zat asam atau zat pembakar, adalah unsur kimia dengan lambang O dan nomor atom 8. Dalam tabel periodik, oksigen merupakan unsur nonlogam golongan VIA (kalkogen) dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada temperatur dan tekanan standar, dua atom oksigen berikatan menjadi O (dioksigen), gas yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa (setelah hidren dan helium)[3] dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.[4] Berdasarkan volume, 20,9% atmosfer bumi adalah oksigen.[5]
Semua kelompok molekul organik pada makhluk hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung unsur oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Sebagian besar oksigen dalam tubuh makhluk hidup dalam bentuk air (H2O), senyawa penting pada makhluk hidup. Oksigen dalam bentuk O dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O kemudian mulai berakumulasi di atmosfer sekitar 2,5 miliar tahun yang lalu.[6] Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O). Lapisan ozon pada atmosfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, tetapi pada permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak. Namun, Priestley memanggil oksigen "dephlogisticated air" dan tidak mengetahuinya sebagai elemen kimia. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777,[7] yang eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran dan korosi yang terkenal. Ia juga berhasil menjelaskan peran oksigen dalam pembakaran.
Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi bertingkat udara cair, dengan menggunakan zeolit untuk memisahkan karbon dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman,
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama lanl
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama ECE500
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mellor