Het Uru-Ha-at-ti (Tanah Bangsa Hatti) | |
---|---|
Abad ke-16 SM–c. 1180 SM | |
Het pada puncak kejayaannya di bawah Mursili II
(c.1321–1295). | |
Status | Kekaisaran |
Ibu kota | Hattusa dan Tarhuntassa pada periode singkat |
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Het dan bahasa-bahasa Anatolia lain |
Agama | Politeisme |
Demonim | Het |
Pemerintahan | Otokrasi |
Lugal | |
• ca. 1586–1556 SM | Hattusili I |
• 1556–1526 SM | Mursili I |
• Awal abad ke-14 SM | Tudhaliya I |
• c.1350–1322 | Suppiluliuma I |
• c.1321–1295 | Mursili II |
• c.1295–1272 | Muwattalli II |
Era Sejarah | Zaman Perunggu Akhir |
• Labarna I menaklukan Hatti | Abad ke-16 SM |
• Serangan oleh orang-orang Laut dan kerajaan-kerajaan sekitar | c. 1180 SM |
Bangsa Het adalah bangsa Anatolia kuno yang menuturkan bahasa dari cabang Anatolia dalam rumpun bahasa Indo-Eropa.[1] Bangsa ini mendirikan kerajaan yang berpusat di Hattusa. Bangsa Het mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14 SM, ketika sebagian besar Anatolia, Suriah barat laut, wilayah hingga mulut sungai Litani (kini Lebanon), dan daerah timur hingga Mesopotamia hulu, berhasil ditaklukan. Setelah tahun 1180 SM, Bangsa Het mengalami disintegrasi menjadi beberapa negara-kota "Het-Baru", beberapa mampu bertahan hingga abad ke-8 SM.