Organisasi militer adalah penataan angkatan bersenjata dari suatu negara sehingga dapat mengajukan kemampuan militernya sebagai kebijakan pertahanan nasional yang diperlukan. Di beberapa negara, pasukan paramiliter dimasukkan dalam angkatan bersenjata suatu negara, meskipun tidak dianggap sebagai militer. Kekuatan bersenjata yang bukan merupakan bagian dari organisasi militer atau paramiliter, seperti pasukan pemberontak, sering kali meniru organisasi militer atau menggunakan struktur ad hoc, sementara organisasi militer formal cenderung menggunakan bentuk hierarki.
Selama Perang Dunia II, Tentara Merah menggunakan struktur organisasi dasar yang sama. Namun, pada awalnya banyak unit yang sangat kurang bertenaga dan ukurannya berada satu tingkat di bawah yang biasa digunakan di negara lain; misalnya sebuah divisi dalam Tentara Merah pada awal Perang Dunia II hanya seukuran resimen atau brigade di kebanyakan negara lain.[1][2]