Palung Samudra

Kerak samudera terbentuk di punggungan samudera, sedangkan litosfer disubduksi kembali ke astenosfer di palung.

Palung Samudra adalah cekungan topografi dasar laut dengan lebar relatif sempit, namun dari ujung ke ujung sangat panjang. Objek Oseanografi ini merupakan bagian terdalam dari dasar laut. Palung samudera memiliki ciri morfologi khas dari batas lempeng konvergen, di mana lempeng litosfer bergerak ke arah satu sama lain dengan kecepatan yang bervariasi dari beberapa milimeter hingga lebih dari sepuluh sentimeter per tahun. Keberadaan palung menandai posisi di mana lempengan yang tertekuk dan menunjam mulai turun ke bawah dengan lempengan litosfer lainnya. Palung umumnya sejajar dengan busur pulau vulkanik, dan berjarak sekitar 200 km (120 mil) dari busur vulkanik. Palung samudera biasanya terbentang 3 hingga 4 km (1,9 hingga 2,5 mil) di bawah permukaan dasar samudera di sekitarnya. Kedalaman laut paling dalam yang pernah diukur adalah Challenger Deep dari Palung Mariana, dengan kedalaman 11.034 m (36.201 kaki) di bawah permukaan laut. Dasar samudera bergerak ke dalam palung dengan kecepatan global sekitar 3 km2/tahun.[1]

  1. ^ Rowley, David B. (2002-08). <0927:ropcad>2.0.co;2 "Rate of plate creation and destruction: 180 Ma to present". Geological Society of America Bulletin. 114 (8): 927–933. doi:10.1130/0016-7606(2002)114<0927:ropcad>2.0.co;2. ISSN 0016-7606. 

Developed by StudentB