Pandemi Covid-19

Pandemi COVID-19
Peta kasus terkonfirmasi per kapita hingga 15 November 2024
  2,000+ kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  500–2,000 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  200–500 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  50–200 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  >0–50 kasus terkonfirmasi per juta penduduk
  Tidak ada kasus terkonfirmasi atau tidak ada data
(searah jarum jam dari atas)
PenyakitPenyakit koronavirus 2019 (COVID-19)
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiSeluruh dunia
Kasus pertamaWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
30°37′11″N 114°15′28″E / 30.61972°N 114.25778°E / 30.61972; 114.25778
Tanggal kemunculan31 Desember 2019
(4 tahun, 10 bulan, 2 minggu dan 1 hari)
AsalWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi246.889.661[1]
Kematian
5.003.021[1] (yang dilaporkan)
9,5–21,6 juta (estimasi jumlah)[2]
Wilayah terdampak
192[1]

Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: Corona virus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[3] Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.[4] Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang (kasus) telah dilaporkan lebih dari 195 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari 1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk.[5][6][7][8] Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.[7] Penyakit Covid-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.[9] Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.[8][10] Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.[8][10] Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.[7][8][11]

Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan,[12][13] [14] berbagai penutupan perbatasan negara atau pembatasan penumpang yang masuk,[15][16] penapisan di bandara dan stasiun kereta,[17] serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal.[18][19][20] [21][22] Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2 miliar siswa.[23]

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan pada ekonomi dan sosial serta banyak negara yang berkurangnya pemasukan,[24] penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya,[25] dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik.[26][27] Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring,[28][29] dan telah terjadi insiden xenofobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya yang meningkat setelah menyebar.[30]

Setelah penantian 3 tahun, pada tanggal 5 Mei 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir. Dengan demikian, saat ini Covid-19 kini tidak menjadi kondisi darurat kesehatan global. Walau begitu, Tedros Adhanom selaku Direktur Jenderal WHO menegaskan berakhirnya pandemi Covid-19 bukan berarti Covid-19 bukan lagi ancaman kesehatan global.[31]

  1. ^ a b c "COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU)". ArcGIS. Johns Hopkins University. Diakses tanggal 1 November 2021. 
  2. ^ "COVID-19 Projections". Institute for Health Metrics and Evaluation. Diakses tanggal 14 September 2021. 
  3. ^ Gorbalenya, Alexander E. (11 Februari 2020). "Severe acute respiratory syndrome-related coronavirus – The species and its viruses, a statement of the Coronavirus Study Group". bioRxiv (dalam bahasa Inggris): 2020.02.07.937862. doi:10.1101/2020.02.07.937862. 
  4. ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 – 11 March 2020". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-22. 
  5. ^ "Getting your workplace ready for COVID-19" (PDF). World Health Organization. 27 February 2020. 
  6. ^ "Q & A on COVID-19". European Centre for Disease Prevention and Control (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 21 March 2020. 
  7. ^ a b c "Q&A on coronaviruses". World Health Organization. 11 February 2020. Diakses tanggal 24 February 2020. 
  8. ^ a b c d "Symptoms of Novel Coronavirus (2019-nCoV)". US Centers for Disease Control and Prevention. 10 February 2020. Diakses tanggal 11 February 2020. 
  9. ^ "Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)". Centers for Disease Control and Prevention. 16 March 2020. 
  10. ^ a b Rothan, H. A.; Byrareddy, S. N. (February 2020). "The epidemiology and pathogenesis of coronavirus disease (COVID-19) outbreak". Journal of Autoimmunity: 102433. doi:10.1016/j.jaut.2020.102433. PMID 32113704. 
  11. ^ "Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)". US Centers for Disease Control and Prevention. 11 February 2020. Diakses tanggal 9 March 2020. 
  12. ^ "Coronavirus: Shanghai neighbour Zhejiang imposes draconian quarantine". South China Morning Post. 6 February 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2020. Diakses tanggal 8 February 2020. 
  13. ^ Marsh, Sarah (23 February 2020). "Four cruise ship passengers test positive in UK – as it happened". The Guardian. ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  14. ^ 新型肺炎流行の中国、7億8000万人に「移動制限」 [China's new pneumonia epidemic 'restricted movement' to 780 million people]. CNN Japan (dalam bahasa Jepang). 
  15. ^ Nikel, David. "Denmark Closes Border To All International Tourists For One Month". Forbes. Diakses tanggal 13 March 2020. 
  16. ^ "Coronavirus: Poland to close borders to foreigners, quarantine returnees". Reuters. 14 March 2020. Diakses tanggal 13 March 2020 – via The Straits Times. 
  17. ^ "Coronavirus Update: Masks And Temperature Checks In Hong Kong". Nevada Public Radio. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-02. Diakses tanggal 26 January 2020. 
  18. ^ Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. (February 2020). "Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China". Lancet. 395 (10223): 497–506. doi:10.1016/S0140-6736(20)30183-5. PMID 31986264.  Ikon gembok hijau terbuka
  19. ^ "Coronavirus Disease 2019 Information for Travel". US Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 3 February 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 January 2020. Diakses tanggal 6 February 2020. 
  20. ^ Deerwester, Jayme; Gilbertson, Dawn. "Coronavirus: US says 'do not travel' to Wuhan, China, as airlines issue waivers, add safeguards". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 January 2020. Diakses tanggal 26 January 2020. 
  21. ^ "Coronavirus Live Updates: Europe Prepares for Pandemic as Illness Spreads From Italy". The New York Times. 26 February 2020. Diakses tanggal 26 February 2020. 
  22. ^ "Coronavirus (COVID-19): latest information and advice". Government of the United Kingdom. Diakses tanggal 27 February 2020. 
  23. ^ "COVID-19 Educational Disruption and Response". UNESCO. 20 March 2020. Diakses tanggal 22 March 2020. 
  24. ^ "Here Comes the Coronavirus Pandemic: Now, after many fire drills, the world may be facing a real fire". Editorial. The New York Times. 29 February 2020. Diakses tanggal 1 March 2020. 
  25. ^ "Coronavirus Cancellations: An Updating List". The New York Times. 16 March 2020. 
  26. ^ Scipioni, Jade (18 March 2020). "Why there will soon be tons of toilet paper, and what food may be scarce, according to supply chain experts". CNBC. Diakses tanggal 19 March 2020. 
  27. ^ "The Coronavirus Outbreak Could Disrupt the U.S. Drug Supply". Council on Foreign Relations. Diakses tanggal 19 March 2020. 
  28. ^ Perper, Rosie (5 March 2020). "As the coronavirus spreads, one study predicts that even the best-case scenario is 15 million dead and a $2.4 trillion hit to global GDP". Business Insider – via Yahoo! News. 
  29. ^ Clamp, Rachel (5 March 2020). "Coronavirus and the Black Death: spread of misinformation and xenophobia shows we haven't learned from our past". The Conversation. Diakses tanggal 14 March 2020. 
  30. ^ Weston, Liz. "Stop panic-buying toilet paper: How to stock up smart, emergency or not". MarketWatch. Diakses tanggal 19 March 2020. 
  31. ^ Yudhistira, Angkasa (2023-05-05). "WHO Resmi Umumkan Pandemi Covid-19 Telah Berakhir!". 

Developed by StudentB