Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Artikel ini mendokumentasikan suatu wabah penyakit terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai wabah penyakit ini untuk semua bidang. |
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Jepang |
Kasus pertama | Prefektur Kanagawa |
Tanggal kemunculan | 16 Januari 2020 (4 tahun, 10 bulan dan 4 hari) |
Asal | Wuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok |
Kasus terkonfirmasi | 24,676,912 |
Kasus sembuh | 23,097,455 [1] [2] |
Kematian | 49,442 |
Tingkat kematian | 1.39% |
Situs web resmi | |
Ministry of Health, Labour and Welfare (dalam bahasa Jepang) |
Pandemi koronavirus 2019–2020 di Jepang pertama kali dikonfirmasi pada tanggal 16 Januari 2020, menjadikan Jepang sebagai negara kedua setelah Thailand yang mengkonfirmasi kasus koronavirus di luar Tiongkok.[3][4] Hingga tanggal 15 Maret, telah ada 825 kasus tercatat di Jepang dengan total 22 kasus kematian. Jumlah tersebut tidak termasuk 697 kasus yang terkonfirmasi di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama.[5]
Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[6]