Uni Eropa |
Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Kebijakan dan masalah
|
Parlemen Eropa (bahasa Inggris: European Parliament, disingkat EP) adalah satu-satunya lembaga Uni Eropa (EU) parlementer yang dipilih secara langsung oleh warga negara Eropa. Bersama dengan Dewan Uni Eropa (juga dikenal sebagai "Dewan"), tidak boleh dipertukarkan dengan Dewan Eropa dan Majelis Eropa, menjalankan fungsi legislatif Uni Eropa. Parlemen terdiri dari 751 anggota (MEP), jumlahnya akan menjadi 705 anggota dimulai pada lembaga legislatif 2019–2024 (akibat ketentuan khusus yang disetujui mengenai Brexit), yang mewakili elektorat demokratik terbesar kedua di dunia (setelah Parlemen India) dan elektorat demokratik transnasional terbesar di dunia (375 juta pemilih yang memenuhi syarat pada 2009).[2][3][4]
Parlemen dipilih secara langsung oleh warga negara Eropa (sebagai akibatnya, setiap warga negara Anggota Uni Eropa memiliki kewarganegaraan negara masing-masing dan kewarganegaraan Uni Eropa) setiap lima tahun dan dengan hak pilih universal sejak 1979. Akan tetapi, jumlah pemilih pada pemilihan umum Parlemen Eropa terus-menerus menurun pada setiap pemilihan umum sejak tahun tersebut dan berada di bawah 50% sejak tahun 1999. Jumlah pemilih pada 2014 bertahan di 42,54% dari pemilih Eropa.[5]
Walaupun Parlemen Eropa memiliki kekuasaan legislatif seperti Dewan, Parlemen tidak secara resmi memiliki inisiatif legislatif (hak ini dimiliki Komisi Eropa), seperti yang dilakukan kebanyakan parlemen nasional negara anggota Uni Eropa.[6][7] Parlemen merupakan "lembaga pertama" Uni Eropa (disebutkan pertama kali di perjanjian, memiliki hak seremonial atas semua otoritas di tingkat Eropa),[8] dan berbagi kekuasaan legislatif dan anggaran yang sama dengan Dewan (kecuali dalam beberapa bidang yang menerapkan prosedur legislatif khusus). Parlemen juga memiliki kontrol yang sama atas anggaran Uni Eropa. Terakhir, Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa (yang menjalankan kekuasaan eksekutif, tetapi tidak untuk legislatif), bertanggung jawab kepada Parlemen. Secara khusus, Parlemen memilih Presiden Komisi dan menyetujui (atau menolak) penunjukkan Komisi secara keseluruhan. Parlemen kemudian dapat memaksa Komisi sebagai badan untuk mengundurkan diri dengan menggunakam mosi tidak setuju.[6]
Presiden Parlemen Eropa (juru bicara Parlemen) saat ini adalah Antonio Tajani (EPP), terpilih pada Januari 2017. Ia mengetuai majelis multipartai, dua kelompok terbesar adalah Kelompok Partai Rakyat Eropa (EPP) dan Aliansi Sosialis dan Demokrat Progresif (S&D). Pemilihan umum luas terakhir adalah pemilihan umum 2014.
Parlemen Eropa memiliki tiga tempat kerja–Brussel (Belgia), Kota Luksemburg (Luksemburg), dan Strasbourg (Prancis). Luksemburg merupakan rumah bagi kantor administratif ("Sekretariat Umum"). Pertemuan Parlemen ("sidang paripurna") bertempat di Strasbourg dan Brussel. Pertemuan komite diadakam di Brussel.[9][10]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Parliament's powers
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pot initiative
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Protocol
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan