Partai Penegak Demokrasi Indonesia | |
---|---|
Ketua umum | Mentik Budiwiyono[1] |
Sekretaris Jenderal | - |
Dibentuk | 10 Januari 1973 (klaim PDI); 10 Januari 2003 (sebagai PPDI); 28 November 2020 (sebagai PDRI) |
Didahului oleh | Partai Demokrasi Indonesia (PDI) |
Digabungkan dengan | Hanura |
Kantor pusat | DKI Jakarta |
Ideologi | Pancasila Nasionalisme Indonesia Marhaenisme Soekarnoisme |
Kursi di DPR | - |
Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), yang sekarang dikenal sebagai Partai Demokrasi Rakyat Indonesia (PDRI), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini adalah salah satu dari dua partai politik yang meneruskan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dari masa Orde Baru, yang lainnya adalah Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan (PDI-P).[1]
Pada tahun 1990-an, PDI mengalami perpecahan internal yang signifikan antara dua faksi: satu dipimpin oleh Soerjadi, yang mendapat dukungan dari pemerintah, dan yang lainnya yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri. Setelah runtuhnya rezim Soeharto, Megawati Soekarnoputri mendirikan partai baru, yaitu PDI-P.[2][3]
Dalam Pemilihan Umum tahun 1999, PDI yang sekarang dipimpin Budi Hardjono[3] mengalami kekalahan elektoral yang signifikan jika dibandingkan dengan PDI-P yang dipimpin oleh Megawati. PDI-P berhasil mendapatkan jumlah kursi terbanyak di DPR setelah pemilu, menjadikannya partai politik dominan. Setelah kekalahan elektoral ini, PDI harus mengubah nama aslinya karena gagal memenuhi ambang parlemen, akhirnya menjadi Partai Penegak Demokrasi Indonesia pada tanggal 10 Januari 2003.[4][1][2][3]