Pasukan Bela Diri Jepang | |
---|---|
日本国自衛隊 Jieitai | |
Angkatan | Angkatan Darat Bela Diri Jepang (JGSDF) Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF) |
Kepemimpinan | |
Panglima Tertinggi | Perdana Menteri Fumio Kishida |
Menteri Pertahanan | Nobuo Kishi |
Kepala Staf Gabungan | Jenderal Kōji Yamazaki |
Kekuatan personel | |
Usia penerimaan | 18-32 memenuhi syarat untuk mendaftar |
Ketersediaan menurut usia | 27,301,443 laki-laki, umur 16–49, 26,307,003 perempuan, umur 16–49 |
Ketersediaan untuk tugas militer | 22,390,432 laki-laki, umur 16–49, 21,540,322 perempuan, umur 16–49 |
Penambahan usia militer/tahun | 623,365 laki-laki, 591,253 perempuan |
Personel aktif | 247,150 personnel (2015)[1] |
Personel cadangan | 56,100 personnel (2015)[1] |
Belanja | |
Anggaran | $50,3 Miliar (2020)[2] |
Persentase terhadap PDB | 1% |
Industri | |
Pemasok lokal | Mitsubishi Heavy Industries Mitsubishi Electric NEC Kawasaki Heavy Industries Toshiba Fujitsu Subaru Corporation Henderson Group IHI Corporation Nikon Komatsu Limited Japan Steel Works Hitachi Ltd. Daikin Industries Oki Electric Industry[3] ShinMaywa Howa Sumitomo Heavy Industries Fujikura ParachuteB NOF CorporationC Daicel Corporation |
Pemasok asing | Amerika Serikat Italia Swiss Prancis Swedia[4] Australia Kanada |
Artikel terkait | |
Jenjang pangkat | Pangkat dan lambang militer di Jepang |
Pasukan Bela Diri Jepang (自衛隊 , Jieitai, bahasa Inggris: Japan Self-Defense Force, disingkat JSDF) adalah angkatan bersenjata di Jepang yang didirikan setelah berakhirnya pendudukan Jepang oleh Amerika Serikat pasca Perang Dunia II. Meskipun pada sebagian besar periode pasca perang pasukan ini beroperasi terbatas pada pulau-pulau di Jepang dan tidak diizinkan beroperasi di luar negeri, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ia telah terlibat dalam operasi pasukan pemelihara perdamaian internasional.[5] Ketegangan baru-baru ini, khususnya dengan Korea Utara,[6] telah menyulut kembali perdebatan tentang status Pasukan Bela Diri Jepang dan hubungannya dengan masyarakat.[7]