Pemberontakan PKI 1948 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Revolusi Nasional Indonesia | |||||||
Sekelompok orang yang diborgol ditahan oleh TNI, Madiun, September 1948 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Soekarno Mohammad Hatta Soedirman Gatot Soebroto Abdul Haris Nasution |
Musso Amir Sjarifoeddin D.N. Aidit M.H. Lukman Njoto | ||||||
Korban | |||||||
1.920 tewas (termasuk warga sipil) di Madiun 108 tewas (termasuk warga sipil) di Magetan[1] |
tidak diketahui terbunuh 24.000–35.000 Pemberontak ditangkap[2][3] |
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Peristiwa Madiun atau juga dikenal dengan Pemberontakan PKI 1948 adalah konflik bersenjata antara pemerintah Republik Indonesia dan kelompok oposisi sayap kiri yaitu Front Demokrasi Rakyat (FDR) selama Revolusi Nasional Indonesia.[4] Front Demokrasi Rakyat terdiri atas Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSI dan Pesindo. Konflik ini dimulai pada tanggal 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur, dan berakhir tiga bulan kemudian ketika sebagian besar pemimpin dan anggota FDR ditahan dan dieksekusi oleh pasukan TNI.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pinardi_153