Pemberontakan Serbia Pertama

Pemberontakan Serbia Pertama
Bagian dari Revolusi Serbia

Penaklukan Beograd (1844–45) karya Katarina Ivanović
Tanggal14 Februari 1804 – 7 Oktober 1813
(9 tahun, 7 bulan, 3 minggu dan 2 hari)
LokasiSerbia
Hasil Pemberontakan dipadamkan; pembubaran Serbia Revolusioner; meletusnya Pemberontakan Hadži Prodan (1814) dan Pemberontakan Serbia Kedua (1815).
Perubahan
wilayah
Sanjak Smederevo
Pihak terlibat

dibantu oleh

(1807–12)

intervensi oleh

 Kesultanan Utsmaniyah
Tokoh dan pemimpin

Pemberontakan Serbia Pertama (bahasa Serbia: Први српски устанак, Prvi srpski ustanak) adalah pemberontakan yang dilancarkan oleh orang-orang Serbia di Sanjak Smederevo, Kesultanan Utsmaniyah, dari 14 Februari 1804 hingga 7 Oktober 1813. Pada awalnya pemberontakan ini merupakan pemberontakan melawan yanisari-yanisari yang mengambil alih kekuasaan setelah melancarkan kudeta, tetapi kemudian memanas menjadi perang kemerdekaan yang ingin membebaskan Serbia dari kekuasaan Utsmaniyah selama tiga abad.

Para dahije (komandan-komandan yanisari) membunuh Wazir Utsmaniyah pada tahun 1801 dan menduduki Sanjak Smederevo. Mereka kemudian menghentikan penghormatan hak-hak yang diberikan oleh Sultan kepada Serbia, menaikkan pajak, dan memberlakukan kerja paksa. Pada tahun 1804, para yanisari merasa khawatir bahwa Sultan akan menggunakan orang-orang Serbia untuk menjatuhkan mereka, sehingga mereka membunuh banyak pemimpin Serbia. Orang-orang Serbia pun murka dan mengangkat Karađorđe sebagai pemimpin pemberontakan. Para pemberontak kemudian berhasil mengalahkan para dahije dan mengambil alih kota-kota di Sanjak Smederevo. Namun, Sultan Utsmaniyah malah memerintahkan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan tersebut. Pemberontakan Serbia berhasil mengalahkan Utsmaniyah pada tahun 1805–06 dan mendirikan pemerintahan dan parlemen yang mengembalikan tanah kepada rakyat, menghapuskan kerja paksa, dan menurunkan pajak.

Walaupun para pemberontak pada awalnya berhasil, terjadi pertentangan antara Karađorđe dengan pemimpin-pemimpin lain. Karađorđe menginginkan kekuasaan absolut, tetapi para adipatinya ingin membatasinya. Setelah berakhirnya Perang Rusia-Turki (1806-12), Kesultanan Utsmaniyah memanfaatkan hal tersebut dan menaklukkan kembali Serbia pada tahun 1813.

Meskipun pemberontakan ini berhasil dipadamkan, Pemberontakan Serbia Kedua meletus pada tahun 1815. Kepangeranan Serbia kemudian didirikan dan diakui sebagai negara semi-merdeka oleh Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1817 (secara resmi pada tahun 1829).


Developed by StudentB