Pemilihan umum Jepang 2017

Pemilihan umum Jepang 2017
Sebelum
2021
22 Oktober 2017
Semua 465 kursi pada Majelis Rendah Jepang
233 kursi untuk meraih status mayoritas
Kehadiran pemilih53.68%
Kandidat
  Partai pertama Partai kedua Partai ketiga
 
Ketua Shinzō Abe Yukio Edano Yuriko Koike
Partai Demokratik Liberal Demokratik Konstitusional Harapan
Ketua sejak 26 September 2012 2 Oktober 2017 25 September 2017
Kursi ketua Yamaguchi-4 Saitama-5 Tidak ada
(Gubernur Tokyo)
Pemilu sebelumnya 291 skursi, 33.11% Partai baru Partai baru
Kursi sebelumnya 290 15 57
Kursi yang dimenangkan 284 55 50
Perubahan kursi Penurunan6 Kenaikan40 Penurunan7
Suara rakyat 18,555,717 11,084,890 9,677,524
Persentase 33.28% 19.88% 17.36%
Swing Kenaikan0.17% N/A N/A
  Partai keempat Partai kelima Partai keenam
 
Ketua Natsuo Yamaguchi Kazuo Shii Ichirō Matsui
Partai Kōmeitō Komunis Nippon Ishin no Kai
Ketua sejak 8 September 2009 24 November 2000 2 November 2015
Kursi ketua Tidak ada
(Konselor)
Minami-Kantō PR Tidak ada
(Gubernur Osaka)
Pemilu sebelumnya 35 seats, 13.71% 21 seats, 11.37% Partai baru
Kursi sebelumnya 34 21 14
Kursi yang dimenangkan 29 12 11
Perubahan kursi Penurunan5 Penurunan9 Penurunan3
Suara rakyat 6,977,712 4,404,081 3,387,097
Persentase 12.51% 7.90% 6.07%
Swing Penurunan1.20% Penurunan3.47% N/A
  Partai ketujuh Partai kedelapan
 
Ketua Tadatomo Yoshida Masashi Nakano
Partai Demokratik Sosial Partai Hati Jepang
Ketua sejak 14 October 2013 30 September 2017
Kursi ketua Tidak ada Tidak ada
(Konselor)
Pemilu sebelumnya 2 seats, 2.46% 2 seats, 2.65%
Kursi sebelumnya 2- 0
Kursi yang dimenangkan 2 0
Perubahan kursi Steady0 Steady0
Suara rakyat 941,324 85,552
Persentase 1.69% 0.15%
Swing Penurunan0.77% Penurunan2.50%
Peta persebaran suara
Pemenang kursi distrik parlementer dan blok proporsional
Perdana Menteri petahana
Shinzō Abe

Demokratik Liberal

Perdana Menteri terpilih

Shinzō Abe
Demokratik Liberal

Pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan ke-48 (Jepang: 第48回衆議院議員総選挙, Hepburn: dai-yonjūhachikai Shūgiin giin sōsenkyo) di Jepang diselenggarakan pada 22 Oktober 2017. Pemilu dadakan ini diadakan lebih awal 1 tahun dari jadwal. Pemungutan suara dilakukan di seluruh konstituensi-konstituensi perwakilan Jepang termasuk blok-blok proporsional untuk memilih Anggota Parlemen periode baru di Dewan Perwakilan, majelis rendah di Parlemen Jepang. Koalisi Perdana Menteri petahana Shinzō Abe yang terdiri dari Partai Demokratik Liberal dan Komeito berhasil mempertahankan supermayoritas (2/3 dari semua kursi) di Dewan Perwakilan sebagai akibat terpecah-pecahnya kubu oposisi. PM Abe diyakini akan menggunakan hasil pemilu ini sebagai mandat untuk mengamendemen Pasal 9 Konstitusi Jepang yang melarang Jepang untuk mengikuti peperangan.

PM Abe memutuskan untuk meminta pembubaran dewan dan mengadakan pemilu dadakan di tengah meningkatnya ancaman misil-misil Korea Utara dan terpecah belahnya partai oposisi terbesar di Jepang saat itu, Partai Demokrat. Pada hari yang sama dengan pengumuman pemilu dadakan ini, Gubernur Tokyo Yuriko Koike baru saja membentuk partai konservatif baru bernama Partai Harapan yang saat itu dianggap berpotensial mencegah Abe mempertahankan mayoritasnya di dewan. Tidak lama kemudian, Partai Demokrat dibubarkan dan anggota-anggotanya yang berhaluan konservatif berpindah ke Partai Harapan. Namun, Koike menolak anggota-anggota Demokrat yang lebih liberal untuk bergabung di Harapan. Anggota-anggota tersebut kemudian membentuk Partai Demokratik Konstitusional (PDK).

Koike melakukan beberapa blunder selama masa kampanye. Setelah mengusir eks-anggota Partai Demokrat yang liberal, Koike juga batal berpartisipasi langsung di pemilu dan memilih bertahan sebagai Gubernur Tokyo. Dukungan terhadap Partai Harapan pun terus menurun selama masa kampanye. Partai Harapan gagal memenuhi ekspektasi dan hanya memperoleh 50 kursi. Sementara itu, PDK di bawah pimpinan mantan Ketua Sekretariat Kabinet Yukio Edano memperoleh peningkatan dukungan yang cukup tinggi terutama di akhir masa kampanye. Oleh karena kampanye yang relatif sukses ini, PDK berhasil memperoleh 55 kursi dan menjadi partai oposisi terbesar di Jepang setelah pemilu.[1]

Tingkat partisipasi pemilih di pemilu ini mencapai 53.68%, terendah kedua sejak Perang Dunia II walau sedikit lebih tinggi dari 2014. Walau pelaksanaan terganggu Topan Lan, tingkat golput sedikit menurun dikarenakan peningkatan drastis jumlah pemilih yang memilih sebelum pemilu. Untuk pertama kali, usia minimal untuk memilih juga diturunkan dari 20 ke 18 tahun. Abe menjadi PM pertama sejak 1953 yang memenangi tiga pemilihan umum secara berturut-turut dan berpotensi menjadi PM terlama dalam sejarah Jepang jika tidak mundur atau diganti sebelum akhir masa bakti parlemen ini.[2]

  1. ^ "立憲民主党、野党第1党が確実(衆院選2017)". Huffington Post. 2017-10-22. 
  2. ^ Rich, M. (2017, November 22). Japan Election Vindicates Shinzo Abe as His Party Wins Big. New York Times. Retrieved November 27, 2017, from https://www.nytimes.com/2017/10/22/world/asia/japan-election-shinzo-abe.html?_r=0

Developed by StudentB