Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda

Pendudukan Jepang di Hindia Belanda

Hindia Jepang
日本占領下のオランダ領東インド  (Jepang)
Nippon senryō-ka no orandaryōhigashiindo (Romaji)

Japanse bezetting van Nederlands-Indië (Belanda)
1942–1945
SemboyanHakkō ichiu
(八紘一宇)
(Delapan penjuru Mata-Angin "Dunia" di bawah satu atap)
Bekas wilayah Hindia Belanda (merah tua) dengan Kekaisaran Jepang (merah muda) pada wilayah terluasnya pada masa Perang Pasifik
Bekas wilayah Hindia Belanda (merah tua) dengan Kekaisaran Jepang (merah muda) pada wilayah terluasnya pada masa Perang Pasifik
StatusPendudukan militer
oleh Kekaisaran Jepang
Ibu kotaDjakarta
Bahasa yang umum digunakanJepang, Indonesia
PemerintahanPendudukan militer
Era SejarahPerang Dunia II
8 Maret 1942
1941–1945
27 Februari 1942
1 Maret 1942
1943 - 1944
14 Februari 1945
15 Agustus 1945
17 Agustus 1945
Mata uangRupiah Hindia Belanda
Didahului oleh
Digantikan oleh
Hindia Belanda
Timor Portugis
Indonesia
Hindia Belanda
Timor Portugis
Sekarang bagian dari Indonesia
 Timor-Leste
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Film propaganda Barisan Pekerdja yang diproduksi oleh Jepang selama menjajah Indonesia.

Masa pendudukan Jepang di Nusantara yang saat itu masih bernama Hindia Belanda dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta.

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Jerman Nazi. Hindia Belanda mengumumkan keadaan siaga dan mengalihkan ekspor untuk Kekaisaran Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal pada Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan hampir seluruh wilayah Asia Tenggara pada bulan Desember di tahun yang sama.[1] Pada bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pengalaman penduduk di bawah penguasaan Jepang bervariasi, tergantung tempat seseorang tinggal dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan tanpa alasan dan hukuman mati, serta kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.

Selama masa pendudukan, Jepang juga membentuk badan persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang: 独立準備調査会, Dokuritsu Junbi Chōsakai. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membuat dasar negara dan digantikan oleh PPKI atau dalam bahasa Jepang: 独立準備委員会, Dokuritsu Junbi Iinkai yang bertugas menyiapkan kemerdekaan.

  1. ^ Ishak, Muhammad (Maret 2012). "Sistem Penjajahan Jepang di Indonesia". Jurnal Inovasi. 9 (1): 6. ISSN 1693-9034. tanggal 8 Desember 1941 Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika serikat di kawasan Pasifik yakni Pangkalan Pearl Harbour dan berhasil dilumpuhkan. Setelah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat dilumpuhkan dan langkah selanjutnya adalah menaklukan daerah-daerah di Asia Tenggara. 

Developed by StudentB