Pengepungan Yerusalem (1099)

Pengepungan Yerusalem
Bagian dari Perang Salib Pertama

Direbutnya Yerusalem oleh Tentara Salib (lukisan seniman abad ke-19)
Tanggal7 Juni – 15 Juli 1099
LokasiYerusalem
Hasil Kemenangan tentara salib[1]
Pihak terlibat

Tentara Salib:
Kerajaan Prancis
Kekaisaran Romawi Suci
Kadipaten Puglia

Kerajaan Inggris
Kekhalifahan Fatimiyah
Tokoh dan pemimpin

Raymond IV dari Toulouse
Godefroy dari Bouillon
Robert II dari Flandria
Robert II dari Normandia

Tancred dari Hauteville
[1][2][3][4]
Iftikhar al-Dawla[4][5]
Kekuatan
1.200-1.300 ksatria
11.000-12.000 infanteri
[2][6][4]
400 prajurit kavaleri, dan satu garnisun pasukan Muslim yang cukup besar termasuk orang Nubian
[4][7]
Korban
Banyak[1] Banyak[8]

Pengepungan Yerusalem berlangsung dari 7 Juni hingga 15 Juli 1099 semasa Perang Salib Pertama. Keberhasilan pengepungan ini merupakan puncak dari Perang Salib Pertama, menyebabkan para tentara salib merebut kota Yerusalem dari Kekhalifahan Fatimiyah dan meletakkan landasan bagi berdirinya Kerajaan Yerusalem.

  1. ^ a b c (Jerman) Valentin, François (1867). Geschichte der Kreuzzüge. Regensburg. 
  2. ^ a b (Inggris) Skaarup, Harold A. (2003). Siegecraft - No Fortress Impregnable. Lincoln. 
  3. ^ (Jerman) Dittmar, Heinrich (1850). Die Geschichte der Welt vor und nach Christus, Vol. 3. Heidelberg. 
  4. ^ a b c d (Inggris) Watson, Bruce (1993). Sieges: a comparative study. Westport. 
  5. ^ (Inggris) Nicolle, David (2003). The First Crusade, 1096-99: conquest of the Holy Land. Oxford. 
  6. ^ (Inggris) Mikaberidze, Alexander (2011). Conflict and Conquest in the Islamic World. Santa Barbara. 
  7. ^ (Inggris) Haag, Michael (2008). Templars: History and Myth: From Solomon's Temple to the Freemasons. London. 
  8. ^ The "massacre" at the sack of Jerusalem has become a commonplace motive in popular depictions, but the historical event is difficult to reconstruct with any certainty. Arab sources give figures of between 30,000 and 70,000 casualties (in an anonymous Syrian chronicle, and in Ibn al-Athir, respectively). These figures are rejected as unrealistic by Thorau (2007), who argues it is very unlikely that the city at the time had a total population of this order; medieval chroniclers tend to substantially exaggerate both troop strength and casualty figures; they cannot be taken at face value naively, and it is less than straightforward to arrive at realistic estimates based on them. Peter Thorau, Die Kreuzzüge, C.H.Beck, München 2007, ISBN 3406508383. Dittmar, Heinrich (1850). Die Geschichte der Welt vor und nach Christus, Vol. 3. Heidelberg. [halaman dibutuhkan] Valentin, François (1867). Geschichte der Kreuzzüge. Regensburg. [halaman dibutuhkan] Mackintosh, Sir James (1830). The history of England, Volume 1. Philadelphia. [halaman dibutuhkan]

Developed by StudentB