Penyedap rasa

Mononatrium glutamat, penyedap rasa yang paling umum di masyarakat
Garam, pemberi rasa asin

Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang memberikan rasa pada bahan tertentu, sehingga suatu makanan dapat bertambah manis, asam, dan sebagainya. Umumnya penyedap rasa diberikan kepada makanan yang tidak atau kurang memiliki rasa (misal agar-agar, masakan berkuah, dan sebagainya) sehingga disukai konsumen. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), penyedap rasa haruslah hanya menambahkan rasa, tidak menambahkan nilai nutrisi apapun.[1]

Dalam regulasi yang ditetapkan Uni Eropa dan Australia, setidaknya ada tiga kategori utama penyedap rasa:[2]

Jenis Deskripsi
Penyedap rasa alami Didapatkan dari tumbuhan dan hewan secara langsung atau melalui proses fisik, mikrobiologi, atau enzimatis. Dapat dikonsumsi secara langsung atau diproses terlebih dahulu.
Penyedap rasa identik alami Penyedap rasa yang didapatkan dari sintesis atau isolasi secara proses kimiawi dan memiliki komposisi, struktur, dan sifat yang mirip dengan penyedap rasa alami secara kimiawi maupun organoleptik.
Penyedap rasa sintetis Penyedap rasa yang tidak terdapat di alam, didapatkan dari proses kimiawi dengan bahan baku dari alam maupun hasil tambang.

Meskipun yang diakui oleh Uni Eropa dan Australia terdapat tiga kategori, orang-orang umumnya mengategorikan penyedap rasa menjadi dua, yaitu penyedap rasa alami dan buatan.

Penyedap rasa seringkali tidak harus mengubah rasa makanan itu sendiri. Manusia merasakan makanan seringkali dari baunya terlebih dahulu. Sehingga mengubah bau makanan umumnya sudah cukup untuk memberikan rasa yang baru.[3][4][5] Contoh kasusnya adalah agar-agar yang biasanya diberikan bau yang berbeda untuk menciptakan variasi "rasa". Tidak hanya bau, manusia juga merasakan makanan dari warnanya. Contohnya adalah sereal fruit loops yang meskipun memiliki warna yang berbeda, tetap memiliki rasa yang sama.[6]

  1. ^ Gritzer, Daniel (10 Agustus 2018). "What's the Deal With Natural and Artificial Flavors?". seriouseats.com. Diakses tanggal 25 Januari 2022. 
  2. ^ "Australian Food Standards Guidelines" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2003-12-18. Diakses tanggal 2003-12-18. 
  3. ^ Peshin, Akash (22 Januari 2022). "How Do Artificial Flavors Work?". scienceabc.com. Diakses tanggal 25 Januari 2022. 
  4. ^ Lund, Cynthia (Juni 2006). "Taste, smell and flavour: How it all works". healthyfood.com. Diakses tanggal 25 Januari 2022. 
  5. ^ Fleming, Amy (8 Desember 2014). "Fake flavours: why artificial aromas can't compete with real food smells". theguardian.com. Diakses tanggal 25 Januari 2022. 
  6. ^ Locker, Melissa (21 Januari 2014). "Breaking Breakfast News: Froot Loops Are All the Same Flavor". time.com. Diakses tanggal 25 Januari 2022. 

Developed by StudentB