Peradaban Mesopotamia

Mesopotamia
Peta yang menunjukkan wilayah Mesopotamia

Mesopotamia (dari bahasa Yunani Kuno: Μεσοποταμία: tanah di antara sungai-sungai; bahasa Arab: بلاد الرافدين (bilād al-rāfidayn); bahasa Suryani: ܒܝܬ ܢܗܪܝܢ (Beth Nahrain): "tanah dari sungai-sungai" terletak di antara dua sungai besar, Efrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu pada zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai". Dengan bidang tanah yang panjang dan sempit berbentuk seperti bulan sabit dan tanahnya yang subur, daerah ini juga disebut "Bulan Sabit Subur". Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno, seperti apa Polybius (abad 2 SM) dan Strabo (60 SM-20 SM) atau 6000 SM-2000 SM. Tanah subur ini telah menumbuhkan banyak peradaban kuno yang megah dan secara kolektif dikenal sebagai sebagai peradaban Mesopotamia. Inilah peradaban paling awal di Asia Barat dan salah satu yang tertua di dunia.

Kepercayaan di Mesopotamia bermula dari kepercayaan yang dibawa oleh Bangsa Sumeria yang memuja banyak dewa. Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi) dan Dewa Ea (Dewa Air) merupakan dewa utama yang dipuja oleh bangsa Sumeria. Untuk memuja dewa-dewa, bangsa Sumeria membangun kuil yang dikenal dengan nama ziggurat yang bearti bangunan tinggi seperti gunung. Ziggurat dibuat lebih tinggi dari rumah penduduk. Kuil ini memiliki menara bertingkat-tingkat yang dilengkapi dengan tangga.[1]

  1. ^ Darmarastri, Hayu Adi (2010). Sejarah dan Peradaban Dunia. Yogyakarta: Pilar Pendidikan. hlm. 12-13. ISBN 979145129x Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan). 

Developed by StudentB