Perang Saudara Amerika | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pertempuran Gettysburg | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Amerika Serikat (Persatuan) | Konfederasi Amerika (Konfederasi) | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Abraham Lincoln |
Jefferson Davis | ||||||
Kekuatan | |||||||
2.100.000 | 1.064.000 | ||||||
Korban | |||||||
140,414 terbunuh dalam tugas[1] ~365.000 total tewas[1] 275.200 luka-luka |
72.524 terbunuh dalam tugas[1] ~260.000 total tewas 137.000+ luka-luka |
Perang Saudara Amerika (1861–1865), juga dikenal sebagai Perang Antar Negara Bagian (lihat nama-nama lain), adalah sebuah perang saudara di Amerika Serikat antara negara bagian di Utara (yang pro persatuan, disebut Persatuan) dengan negara bagian di Selatan (yang mengumumkan pemisahan dari Amerika Serikat dan membentuk Konfederasi Amerika atau dikenal sebagai kubu "Konfederasi"). Dipimpin oleh Jefferson Davis, pihak Konfederasi memperjuangkan kemerdekaannya dari Amerika Serikat.
Pemisahan ini terjadi setelah terjadi perseturuan berkepanjangan mengenai status Perbudakan di Amerika Serikat dimana dua puluh negara bagian AS di (kebanyakan di Utara) mendukung anti perbudakan, sementara negara bagian AS di Selatan kebanyakan negara pro perbudakan sehingga perang juga bisa disebut Utara melawan Selatan.
Selama era perang berlangsung, Persatuan yang memiliki keunggulan di basis populasi dan industri yang lebih besar ketimbang kubu Konfederasi mampu menginvasi berulang kali ke wilayah Konfederasi sehingga selama empat tahun perang berdarah ini, area pertempuran kebanyakan terjadi di wilayah Konfederasi.
Hasil akhir dari perang ini adalah Konfederasi menyerah dan perbudakan dihapus di seluruh negara. Restorasi Serikat, dan Era Rekonstruksi yang mengikutinya, menghadapi masalah yang masih belum terselesaikan selama beberapa generasi selanjutnya.
Perang Saudara Amerika adalah menjadi salah satu perang pertama yang menunjukkan perang industri persenjataan dalam sejarah manusia. Pembuatan rel kereta, kapal-kapal uap, produksi senjata secara massal, dan berbagai macam alat militer lainnya dilakukan di mana-mana. Praktik perang total yang dikembangkan oleh Sherman di Georgia dan perang parit di sekitar Petersburg menjadi salah satu taktik yang digunakan dalam Perang Dunia I di Eropa.