Perang Toyota | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari the Konflik Chad-Libya | |||||||
Tentara Chad di mobil pengangkut Toyota Land Cruiser tahun 2008. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Libya |
Chad Prancis | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Muammar al-Gaddafi |
Hissène Habré Hassan Djamous | ||||||
Kekuatan | |||||||
90.000 800+ Tank dan APC | 29,500[1] | ||||||
Korban | |||||||
7.000+ terbunuh 1.000 tawanan perang 392+ tank dan APC 28 pesawat tempur[2] | 1.000+ terbunuh[2] |
Perang Toyota adalah nama yang diberikan untuk fase terakhir konflik Chad-Libya, di mana terjadi pada tahun 1987 di Chad utara dan perbatasan Chad-Libya. Perang ini mengambil nama dari truk Toyota yang digunakan sebagai mobil untuk menyediakan mobilitas tentara Chad melawan Libya.[3] Perang tahun 1987 menghasilkan kekalahan berat Libya, di mana menurut sumber Amerika Serikat, Libya kehilangan 7.500 tentara dan kerugian 1.5 miliar dollar karena perlengkapan yang rusak.[4]
Perang ini dimulai dengan pendudukan Libya atas Chad utara tahun 1983, ketika pemimpin Libya, Muammar al-Gaddafi menolak untuk mengakui kekuasaan Presiden Chad Hissène Habré, dan mendukung GUNT secara militer untuk menaklukan Habré.[5]
Pada tahun 1986, GUNT memberontak melawan Gaddafi, yang menyebabkan persatuan di Chad. Akhirnya mereka merebut kembali Chad utara yang diduduki Libya. Gencatan senjata pun dilakukan setelah itu, dan dilakukan sidang di Mahkamah Internasional tentang Jalur Aouzou tahun 1994 di mana jalur tersebut menjadi milik Chad.