Perihal Asas-Asas

Perihal Asas-Asas (bahasa Yunani: Περὶ Ἀρχῶν, Peri Arkhon; bahasa Latin: De Principiis) adalah risalah teologis Origenes, pujangga Kristen asal Mesir. Risalah ini adalah penjabaran sistematis teologi Kristen yang pertama.[1]

Ketika berumur kira-kira empat puluh lima tahun, saat sedang giat-giatnya menyusun eksegesis Kitab Suci, Origenes menyempatkan diri untuk menulis Peri Arkhon. Lewat karya tulis ini, Origenes menyajikan suatu pembahasan terpadu mengenai ajaran-ajaran Kristen agar sidang pembacanya dapat memahami pokok-pokok akidah Kristen secara lebih mendalam dan mampu memilah berbagai macam tafsir Kitab Suci yang saling bertentangan dan membingungkan umat Kristen di Aleksandria pada akhir dasawarsa 220-an. Sesudah merampungkan risalah ini, Origenes kembali tekun menelaah Alkitab, seakan-akan Peri Arkhon hanya sekadar karyawisata singkat, yang mungkin penting ia lakukan tetapi tetap saja merupakan penyimpangan dari proyek besarnya menafsirkan Kitab Suci.[2]

Petikan dari jilid 3 bab 1 dan jilid 4 bab 1-3 Peri Arkhon asli yang ditulis Origenes dalam bahasa Yunani terlestarikan di dalam karya tulisnya yang berjudul Filokalia. Sejumlah kecil petikan dari Peri Arkhon berbahasa Yunani tersebut terlestarikan di dalam Surat kepada Menas yang ditulis Yustinianus. Sebagian besar dari isi Peri Arkhon hanya sintas dalam terjemahan ringkas ke dalam bahasa Latin yang dikerjakan Tiranius Rufinus pada tahun 397. Rufinus yakin kalau risalah asli Origenes sudah diinterpolasi para ahli bidat, dan interpolasi-interpolasi inilah sumber dari ajaran-ajaran heterodoks yang didapati orang di dalam Peri Arkhon. Itulah sebabnya isi karya tulis Origenes tersebut banyak ia rombak. Bagian-bagian yang tidak selaras dengan ortodoksi Kristen pada zamannya dengan sengaja ia ubah atau tiadakan.[3] Hieronimus benar-benar kecewa dengan tindakan Rufinus menerjemahkan Peri Arkhon sesuka hati sampai-sampai membulatkan tekadnya untuk menerjemahkan sendiri kata demi kata Peri Arkhon ke dalam bahasa Latin, dan dengan demikian menyingkap pandangan-pandangan sesat Origenes untuk disaksikan seluruh dunia. Sayang sekali seluruh terjemahan Peri Arkhon yang dikerjakan Hieronimus sudah hilang.

Peri Arkhon dibuka dengan esai yang menjelaskan hakikat ilmu teologi. Isi jilid pertama Peri Arkhon menjabarkan alam samawi, dan memuat uraian-uraian tentang kemahaesaan Allah, hubungan di antara ketiga oknum Tritunggal, hakikat roh ilahi, akal budi, dan para malaikat.[4] Jilid kedua memuat penjabaran mengenai alam insani, antara lain uraian-uraian tentang inkarnasi Logos, jiwa, kehendak bebas, dan eskatologi. Jilid ketiga meliput kosmologi, dosa, dan penebusan. Jilid keempat membahas teleologi dan penafsiran Kitab Suci.[5]

  1. ^ McGuckin 2004, hlm. 36.
  2. ^ Martens, Peter W. (2020). "The Modern Editions of Peri Archon". Journal of Early Christian Studies. 28 (2): 303–331. doi:10.1353/earl.2020.0023. ISSN 1086-3184. 
  3. ^ Heine 2010, hlm. 125.
  4. ^ McGuckin 2004, hlm. 36–37.
  5. ^ McGuckin 2004, hlm. 37.

Developed by StudentB