Perikatan Nasional | |
---|---|
Nama dalam bahasa Melayu | Perikatan Nasional ڤريکتن ناسيونل |
Nama dalam bahasa Mandarin | 國民聯盟 国民联盟 Guómín liánméng |
Nama dalam bahasa Tamil | பெரிக்காத்தான் நேசனல் Perikkāttāṉ Nēcaṉal |
Singkatan | PN |
Ketua umum | Muhyiddin Yassin |
Sekretaris Jenderal | Hamzah Zainudin |
Wakil Ketua Umum |
|
Dibentuk | 23 Februari 2020[1] |
Didaftarkan | 7 Agustus 2020[2] |
Disahkan | 14 September 2020[3] |
Dipisah dari | |
Didahului oleh | Persatuan Perikatan Parti Malaysia[4] (Persatuan Partai-Partai Malaysia) |
Kantor pusat | B4-3-1 Urbane Tower 1 Jalan Dutamas 1 Solaris Dutamas 50480 Kuala Lumpur |
Surat kabar | Agenda Daily Harakah MalaysiaNow Guangming Daily |
Ideologi | Islamisme Ketuanan Melayu Konservatisme bangsa Konservatisme sosial Konservatisme Islam Demokrasi Islam Nasionalisme religius Nasionalisme ekonomi Populisme sayap kanan Perjanjian 20 hal |
Posisi politik | Kanan tengah ke sayap kanan |
Afiliasi nasional | Barisan Nasional (2020–2022) |
Afiliasi regional |
|
Warna | Biru tua dan putih |
Himne | Kami Perikatan Nasional |
Dewan Negara | 10 / 70 |
Dewan Rakyat | 74 / 222 |
Dewan Undangan Negeri | 210 / 593 |
Kepala pemerintahan daerah | 4 / 13 |
Lambang pemilu | |
(Selain Kelantan dan Terengganu) (Hanya di Kelantan dan Terengganu) | |
Bendera | |
Situs web | |
Situs web resmi Situs web Pemilihan Umum 2022 | |
Perikatan Nasional (bahasa Indonesia: Koalisi Nasional, diakronimkan menjadi PN) adalah koalisi partai politik nasional di Malaysia. Pada awalnya, PN merupakan gabungan fraksi-fraksi partai politik untuk membentuk pemerintahan federal pada 24 Februari 2020. Namun, pada tanggal 14 September 2020, PN berhasil didaftarkan sebagai koalisi partai secara sah dengan meluncurkan benderanya yang terkenal menggunakan kata "Perikatan Nasional" sebagai simbol koalisi partai.[5][6] Koalisi PN memimpin pemerintahan hingga masa keruntuhannya setelah Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu menarik kembali dukungannya terhadap pemerintah.[7]
Komponen utama Perikatan Nasional, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) sempat berlabuh dalam Pakatan Harapan (PH), di mana partai tersebut mengusung Mahathir Mohamad dari Partai Bersatu untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah kemenangan Koalisi PH pada pemilihan umum 2018. Semua itu berubah ketika Mahathir mulai mengalami kekurangan kepercayaan di parlemen yang melibatkan partainya sendiri. Akibatnya, krisis politik pun dimulai dengan munculnya "Langkah Sheraton". Setelahnya, Presiden Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin membentuk Perikatan Nasional sebagai sebuah koalisi pemerintahan baru yang terdiri dari Barisan Nasional, Partai Islam Se-Malaysia, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Gabungan Partai Sarawak, Partai Bersatu Sabah, Partai Solidaritas Tanah Air, dan Partai Bersatu Rakyat Sabah.[8][9]
Perikatan Nasional pertama kali menunjukkan pengaruhnya dalam politik semasa mengikuti pemilihan umum negara bagian Sabah tahun 2020 dan berkoalisi dengan Barisan Nasional. Oleh sebab itu, terbentuklah Gabungan Rakyat Sabah atau GRS dengan mendukung Hajiji Noor sebagai Ketua Menteri Sabah melawan Shafie Apdal dari WARISAN+. Koalisi GRS berhasil memperoleh kursi mayoritas. Pada 11 Februari 2021, Partai Gerakan Rakyat Malaysia secara resmi bergabung dengan Koalisi PN.[10]
Kesenjangan antara Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) dengan Koalisi PN mulai tampak ketika UMNO menegaskan untuk menolak bekerja sama dengan Perikatan Nasional pada Perhimpunan Agung UMNO pada 28 Maret 2021. Pada akhirnya, UMNO menarik kembali dukungan mereka terhadap Muhyiddin sehari setelah Ismail Sabri Yaakob dari UMNO dilantik sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia.[11] Ketidakstabilan tersebut berujung pada pengunduran diri menteri-menteri kabinet dari UMNO, seperti Noraini Ahmad dan Shamsul Anuar Nasarah. Pada 16 Agustus 2021, Kabinet Muhyiddin resmi dibubarkan secara serta merta sekaligus mengakhiri pemerintahan Perikatan Nasional.[12] Kini, koalisi Perikatan Nasional (PN) mendokong sepenuhnya kerajaan Gabungan Rakyat Sabah (GRS), Gabungan Partai Sarawak (GPS), Partai Sarawak Bersatu (PSB), dan Partai Keadilan Rakyat (PKR).