Bagian dari seri |
Alkitab |
---|
Kanon Alkitab dan kitab-kitabnya |
Tanakh (Taurat · Nevi'im · Ketuvim) Kanon Alkitab Kristen · Alkitab Ibrani Perjanjian Lama (PL) · Perjanjian Baru (PB) Deuterokanonika · Antilegomena Bab dan ayat dalam Alkitab Apokrifa: (Yahudi · PL · PB) |
Perkembangan dan Penulisan |
Terjemahan dan Naskah |
Taurat Samaria Gulungan Laut Mati Teks Masorah Targum · Pesyita Septuaginta · Vulgata Alkitab Goth · Vetus Latina Alkitab Luther · Alkitab Inggris · Alkitab Indonesia |
Studi |
Kode Alkitab Novum Testamentum Graece Hipotesis dokumen Kategori PB Konsistensi internal Arkeologi · Artefak |
Tafsir |
Hermeneutika · Pesyer · Midras · Pardes · Penafsiran alegori Alkitab · Literalisme · Nubuat · Homoseksualitas |
Daftar dan Garis besar topik |
Artefak · Nama · Tokoh |
Kanon dari Perjanjian Baru adalah sekumpulan kitab yang dipandang oleh umat Kristen sebagai terinspirasi secara ilahi (atau otoritatif) dan merupakan Perjanjian Baru (PB) dari Alkitab Kristen. Telah disepakati sebagian besar kalangan bahwa kanon Perjanjian Baru memuat 27 kitab yang mencakup Injil Kanonik, Kisah Para Rasul, surat dari para Rasul, dan Kitab Wahyu. Kitab-kitab dalam kanon Perjanjian Baru utamanya ditulis pada abad pertama dan sudah menempati tempat terhormat sekitar tahun 150 M.
Bagi kalangan Ortodoks, pengakuan otoritatif atas tulisan-tulisan ini disahkan dalam Konsili Quinisextum pada tahun 692 kendati penerimaannya nyaris secara universal pada sekitar pertengahan tahun 300-an.[1] Kalangan Katolik membuat ketetapan dogmatis atas kanon Alkitab yang digunakannya pada Konsili Trente tahun 1546, dengan menegaskan kembali kanon-kanon dari Konsili Florence tahun 1442 dan Afrika Utara (Hippo dan Kartago) tahun 393–419.[2][3] Bagi Gereja Inggris, penetapan dogmatisnya termuat dalam 39 Artikel tahun 1563; sedangkan kalangan Calvinis memuatnya dalam Pengakuan Iman Westminster tahun 1647.