Perkembangan kanon Perjanjian Baru

Kanon dari Perjanjian Baru adalah sekumpulan kitab yang dipandang oleh umat Kristen sebagai terinspirasi secara ilahi (atau otoritatif) dan merupakan Perjanjian Baru (PB) dari Alkitab Kristen. Telah disepakati sebagian besar kalangan bahwa kanon Perjanjian Baru memuat 27 kitab yang mencakup Injil Kanonik, Kisah Para Rasul, surat dari para Rasul, dan Kitab Wahyu. Kitab-kitab dalam kanon Perjanjian Baru utamanya ditulis pada abad pertama dan sudah menempati tempat terhormat sekitar tahun 150 M.

Bagi kalangan Ortodoks, pengakuan otoritatif atas tulisan-tulisan ini disahkan dalam Konsili Quinisextum pada tahun 692 kendati penerimaannya nyaris secara universal pada sekitar pertengahan tahun 300-an.[1] Kalangan Katolik membuat ketetapan dogmatis atas kanon Alkitab yang digunakannya pada Konsili Trente tahun 1546, dengan menegaskan kembali kanon-kanon dari Konsili Florence tahun 1442 dan Afrika Utara (Hippo dan Kartago) tahun 393–419.[2][3] Bagi Gereja Inggris, penetapan dogmatisnya termuat dalam 39 Artikel tahun 1563; sedangkan kalangan Calvinis memuatnya dalam Pengakuan Iman Westminster tahun 1647.

  1. ^ (Inggris) Pelikan, Jaroslav (2005). Whose Bible Is It?. New York, NY: Penguin. ISBN 0-670-03385-5. 
  2. ^  Herbermann, Charles, ed. (1913). "Canon of the New Testament". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. 
  3. ^ (Inggris) Philip Schaff, "Chapter IX. Theological Controversies, and Development of the Ecumenical Orthodoxy", History of the Christian Church, CCEL 

Developed by StudentB