Pertempuran Taierzhuang | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua | |||||||
Pertempuran dari rumah ke rumah di Taierzhuang | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Li Zongren Pang Bingxun Sun Lianzhong Han Deqin Bai Chongxi Sun Zhen Tang Enbo Wang Mingzhang † Zhang Zizhong Guan Linzheng |
Rensuke Isogai (Divisi ke-10) Seishiro Itagaki (Divisi ke-5) | ||||||
Pasukan | |||||||
Tentara Revolusioner Nasional |
Tentara Jepang di Wilayah Utara Tiongkok, Angkatan Darat ke-2 | ||||||
Kekuatan | |||||||
100.000–288.000[1] Tentara dalam 10 divisi militer[2] |
40.000–70.000 tentara dalam 2 divisi[2][1] 80+ tank | ||||||
Korban | |||||||
20.000[3] |
Jepang mengklaim: 11.198 tentaranya tewas[4] Tiongkok mengklaim: Menewaskan 24.000 tentara Jepang[4] 719 tentara Jepang ditawan[5] 30 tank dirusak[3][5][6] 3 pesawat ditembak jatuh 70 artileri disita (termasuk 31 artileri berat) 100 mobil dan truk disita 900 - 1.000 senapan mesin disita 10.000 senapan disita[6][5] |
Pertempuran Taierzhuang (Hanzi: 臺兒莊會戰; Pinyin: Tái'érzhūang Huìzhàn) adalah bagian dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada tahun 1938, antara tentara Republik Tiongkok dengan Kekaisaran Jepang. Pertempuran ini merupakan kemenangan besar pertama Tiongkok dalam rangkaian perang tersebut, yang mempermalukan pihak militer Jepang dengan reputasinya sebagai kekuatan yang tak terkalahkan, sementara bagi pihak Tiongkok kemenangan dalam perang ini merupakan dorongan moril yang luar biasa bagi pasukannya.
Taierzhuang terletak di tepi timur Kanal Besar Tiongkok dan merupakan garnisun perbatasan di timur laut Xuzhou, selain juga merupakan terminal kereta api cabang dari Lincheng. Xuzhou sendiri merupakan persimpangan jalur kereta api Tianjin-Pukou dan Lanzhou-Lianyungang serta markas dari zona perang Tentara Revolusioner Nasional Kuomintang ke-5
Dilaporkan oleh surat kabar asing bahwa pertempuran itu mengakibatkan banyak korban dan kerugian besar di pihak Jepang. Klaim Jepang mereka menderita total 11.918 tentaranya yang tewas,[4] sedangkan Tiongkok mengklaim telah menewaskan 24.000 tentara Jepang.[4]