Pertempuran Taiyuan | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Yan Xishan Yang Aiyuan Wei Lihuang Zhu De Fu Zuoyi |
Rensuke Isogai Seishirō Itagaki Demchugdongrub | ||||||
Pasukan | |||||||
|
| ||||||
Kekuatan | |||||||
6 Grup Angkatan Darat, ~280.000 prajurit | 5 Divisi, ~140.000 prajurit | ||||||
Korban | |||||||
129.737 | ~30.000 |
Pertempuran Taiyuan (Hanzi: 太原會戰; Pinyin: Tàiyuán Huìzhàn; Wade–Giles: T'ai-yüan Hui-tsan) merupakan pertempuran besar yang terjadi pada 1937 antara Tiongkok dengan Jepang. Nama pertempuran diambil dari Taiyuan (ibu kota provinsi Shanxi), yang terletak di Wilayah Militer ke-2. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan di pihak Jepang atas Tentara Revolusioner Nasional. Jepang berhasil menguasai Suiyuan termasuk sebagian besar wilayah Shanxi dan persenjataan Tentara Revolusioner Nasional di Taiyuan, yang secara efektif mengakhiri skala besar perlawanan terorganisir di daerah Tiongkok Utara.
Pasukan Jepang terdiri dari Tentara Area Tiongkok Utara Jepang di bawah pimpinan Hisaichi Terauchi, elemen dari Tentara Kwantung dan elemen dari Tentara Mongolia Dalam yang dipimpin oleh Demchugdongrub. Pasukan Tiongkok dikomandoi oleh Yan Xishan (panglima perang Shanxi), Wei Lihuang (Grup Angkatan Darat ke-14) dan Fu Zuoyi (Grup Angkatan Darat ke-7) serta Zhu De yang memimpin Angkatan Darat Rute Kedelapan dari Partai Komunis Tiongkok (di bawah aliansi Front Persatuan Kedua).
Pendudukan wilayah memberi Jepang akses ke daerah penghasil batu bara di Datong, Shanxi utara, tetapi akibatnya mereka terkena serangan pasukan gerilya tentara Nasionalis termasuk Angkatan Darat Rute Kedelapan yang berhasil menangkap banyak pasukan Jepang yang bisa saja dialihkan ke kampanye lain.