Pertempuran Tanjung Esperance

Pertempuran Tanjung Esperance
Bagian dari Perang Pasifik Perang Dunia II

Kapal penjelajah Jepang Aoba yang rusak berat menurunkan awak kapal yang tewas dan luka di dekat Buin, Bougainville dan Kepulauan Shortland beberapa jam setelah pertempuran 12 Oktober 1942.
Tanggal11 Oktober 1942 – 12 Oktober 1942
LokasiDekat Tanjung Esperance dan Pulau Savo, Guadalkanal
Hasil Kemenangan Amerika Serikat
Pihak terlibat
 United States  Empire of Japan
Tokoh dan pemimpin
Amerika SerikatRobert L. Ghormley,
Amerika SerikatNorman Scott
JepangGunichi Mikawa,
JepangAritomo Gotō ,
JepangTakatsugu Jojima
Kekuatan
4 kapal penjelajah,
5 kapal perusak
3 kapal penjelajah,
2 kapal perusak,
Konvoi bala bantuan (tidak ikut dalam pertempuran):
6 kapal perusak,
2 kapal induk kapal terbang laut
Korban
1 kapal perusak tenggelam,
1 kapal penjelajah,
dan 1 kapal penjelajah rusak berat,
163 tewas[1]
1 kapal penjelajah,
3 kapal perusak tenggelam,
1 kapal penjelajah rusak berat,
341–454 tewas,
111 ditangkap[2]

Pertempuran Tanjung Esperance atau dikenal sebagai Pertempuran Pulau Savo Kedua, dan menurut sumber Jepang sebagai Pertempuran Laut Pulau Savo (サボ島沖海戦, Sabo-tō Oki Kaisen) adalah pertempuran laut yang terjadi dari 11 Oktober hingga 12 Oktober 1942 semasa Perang Pasifik Perang Dunia II antara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Amerika Serikat. Pertempuran ini merupakan pertempuran ketiga dari lima pertempuran laut terbesar sepanjang kampanye Guadalkanal, dan terjadi di jalan masuk selat antara Pulau Savo dan Guadalkanal di Kepulauan Solomon.

Pada malam 11 Oktober 1942, armada angkatan laut Jepang di kawasan Kepulauan Solomon di bawah komando Gunichi Mikawa mengirimkan konvoi pengangkut bala bantuan dan perbekalan secara besar-besaran untuk pasukan Jepang di Guadalkanal. Konvoi Mikawa terdiri dari dua kapal induk pesawat terbang laut dan enam kapal perusak di bawah komando Laksamana Muda Takatsugu Jojima. Pada saat yang bersamaan namun dalam operasi terpisah, tiga kapal penjelajah berat dan dua kapal perusak di bawah komando Laksamana Muda Aritomo Gotō diberangkatkan untuk melakukan misi bombardemen terhadap lapangan terbang Sekutu di Guadalkanal (disebut Lapangan Udara Henderson oleh Sekutu) dengan maksud menghancurkan pesawat-pesawat dan fasilitas lapangan terbang Sekutu.

Sesaat sebelum tengah malam 11 Oktober 1942, armada Amerika Serikat yang terdiri dari empat kapal penjelajah dan lima kapal perusak di bawah komando Laksamana Muda Norman Scott mengadang armada Jepang yang berada di bawah komando Gotō ketika sedang mendekati Pulau Savo, dekat Guadalkanal. Pengadangan Sekutu tidak diduga sebelumnya oleh pihak Jepang. Kapal-kapal perang di bawah komando Scott berhasil menenggelamkan satu kapal penjelajah Jepang. Salah satu kapal perusak Scott juga mengakibatkan kerusakan berat pada kapal penjelajah Jepang, serta menewaskan Laksamana Muda Aritomo Gotō yang berada di kapal itu. Sebagai akibatnya, kapal-kapal perang Jepang lainnya membatalkan misi bombardemen dan mundur. Dalam tembak-menembak, satu dari kapal perusak Amerika Serikat tenggelam, serta satu kapal penjelajah dan satu kapal perusak mengalami rusak berat. Sementara pertempuran berlangsung, konvoi logistik Jepang berhasil membongkar muatan di Guadalkanal, dan memulai pelayaran kembali ke pangkalan tanpa pernah ditemukan oleh armada Amerika Serikat. Pada pagi keesokan harinya tanggal 12 Oktober 1942, empat kapal perusak Jepang dari konvoi logistik berbalik arah untuk membantu kapal-kapal armada Gotō yang rusak. Dua dari empat kapal perusak Jepang tersebut tenggelam pada hari yang sama setelah menjadi korban serangan udara yang dilakukan pesawat-pesawat Amerika Serikat dari Lapangan Udara Henderson.

Meskipun pertempuran berakhir dengan kemenangan armada Amerika Serikat, pertempuran ini hanya sedikit memiliki nilai strategis secara langsung. Hanya dua malam setelah pertempuran, dua kapal tempur Jepang sudah datang kembali melakukan bombardemen dan hampir menghancurkan Lapangan Udara Henderson. Jepang juga kemudian berhasil mendaratkan lebih banyak pasukan bala bantuan di Guadalkanal.

  1. ^ Frank, Guadalcanal, p. 310. Perincian korban tewas di pihak Amerika Serikat: Boise 107, Duncan 48, Salt Lake City 5, dan Farenholt 3.
  2. ^ Frank, Guadalcanal, p. 309. Frank memerinci korban tewas di pihak Jepang sebagai berikut: Furutaka 258, Aoba 79, Fubuki 78 (111 ditangkap), Murakumo 22, dan Natsugumo 17. Hackett mengatakan selain Gotō, 80 tewas di atas Aoba, serta awak Furutaka 33 tewas dan 110 hilang.

Developed by StudentB