Port-au-Prince, dengan adalah ibu kota Haiti. Kota ini terletak di Teluk La Gonave. Kota ini didirikan pada tahun 1749 oleh pemilik perkebunan gula Prancis. Lalu pada tahun 1770 menjadi ibu kota. Pada tahun 1804 menjadi ibu kota Haiti merdeka.
Port-au-Prince
Pòtoprens (kreol haiti) | |
---|---|
Ibukota dan kota terbesar | |
Motto: Je Luis Pour Tous (bersinar untuk semua) [1] | |
Negara | Haiti |
Arondisemen | Port-au-Prince |
Didirikan | 1749 |
dibawah pemerintah kolonial | 1770 |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Ralph Youri Chevry |
Luas | |
• Ibukota dan kota terbesar | 36,04 km2 (1,392 sq mi) |
• Luas metropolitan | 158,50 km2 (6,120 sq mi) |
Populasi (2015.[2]) | |
• Ibukota dan kota terbesar | 987.310 |
• Kepadatan | 27,395/km2 (70,95/sq mi) |
• Metropolitan | 2.618.894[2] |
• Kepadatan metropolitan | 16,523/km2 (42,79/sq mi) |
Zona waktu | UTC-5 (EST) |
• Musim panas (DST) | UTC-4 (EDT) |
Situs web | http://www.portauprince.ht |
Kota Port-au-Prince berada di Teluk Gonâve teluk tempat kota itu berada, yang bertindak sebagai pelabuhan alami, telah mempertahankan aktivitas ekonomi sejak peradaban Arawak . Ini pertama kali didirikan di bawah pemerintahan kolonial Prancis pada tahun 1749. Tata kota ini mirip dengan ampiteater, sedangkan lingkungan perumahan terletak di perbukitan di atas. Populasinya sulit dipastikan karena pesatnya pertumbuhan daerah kumuh di lereng bukit di atas kota; namun, perkiraan terbaru menempatkan populasi wilayah metropolitan sekitar 3,7 juta, hampir setengah dari populasi nasional negara itu.[3] Kota ini terkena dampak bencana gempa bumi dahsyat pada 2010, denganan sejumlah besar bangunan rusak atau hancur. Pemerintah Haiti memperkirakan korban tewas 230.000 orang.[4]