Post-rock | |
---|---|
Sumber aliran | |
Sumber kebudayaan | Akhir 1980an dan awal 1990an, Britania Raya, Kanada dan Amerika Serikat |
Bentuk turunan | |
Versi lokal | |
Topik lainnya | |
Post-rock adalah bentuk rok eksperimental[3] yang dicirikan oleh fokus pada eksplorasi tekstur dan timbre di atas struktur, akord, atau riff lagu rok tradisional.[4] Seniman post-rock sering berperan, biasanya menggabungkan Instrumental rok dengan elektronik.[3][5][6] Genre ini muncul dalam kancah musik indie dan underground pada 1980-an dan awal 1990-an. Namun, karena pengabaian konvensi rock, sering memiliki sedikit kemiripan musik dengan indie rock kontemporer,[6] meminjam bukan dari berbagai sumber termasuk ambient, electronica, jazz, krautrock, dub, dan klasik minimalis.[3]
Seniman seperti Talk Talk dan Slint telah dikreditkan dengan menghasilkan karya-karya dasar dalam gaya pada awal 1990-an.[3][6] Istilah post-rock sendiri secara khusus digunakan oleh jurnalis Simon Reynolds dalam ulasan album 1994 Bark Psychosis Hex. Ini kemudian memantapkan menjadi tren yang dapat dikenali dengan dirilisnya album tahun 1996 milik Tortoise, Millions Now Living Will Never Die.[3] Sejak saat itu istilah ini digunakan untuk menggambarkan band yang sangat berbeda gayanya, membuat istilah tersebut kontroversial di kalangan pendengar dan artis.[7]
Enter "blackgaze", the buzz term for a new school of bands taking black metal out of the shadows and melding its blast beats, dungeon wailing and razorwire guitars with the more reflective melodies of post-rock, shoegaze and post-hardcore.