Prasangka

Lukisan Mr. Prejudice oleh Horace Pippin pada tahun 1943, yang melukiskan hubungan rasial di Amerika Serikat yang penuh dengan prasangka.

Prasangka berarti membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai objek tersebut. Awalnya, istilah ini merujuk pada penilaian berdasar ras seseorang sebelum memiliki informasi yang relevan yang bisa dijadikan dasar penilaian tersebut. Selanjutnya prasangka juga diterapkan pada bidang lain selain ras. Pengertiannya sekarang menjadi sikap yang tidak masuk akal yang tidak terpengaruh oleh alasan rasional[1]

John E. Farley mengklasifikasikan prasangka ke dalam tiga kategori.[2]

  • Prasangka kognitif, merujuk pada apa yang dianggap benar.
  • Prasangka afektif, merujuk pada apa yang disukai dan tidak disukai.
  • Prasangka konatif, merujuk pada bagaimana kecenderungan seseorang dalam bertindak.

Beberapa jenis diskriminasi terjadi karena prasangka dan dalam kebanyakan masyarakat tidak disetujui.

  1. ^ Rosnow, Ralph L.; Poultry and Prejudice. Psychology Today, (March, 1972): p. 53.
  2. ^ Farley, John E. (2004). Majority - Minority Relations. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. hlm. 18–19. ISBN 978-0131444126. 

Developed by StudentB