Prognosis (bahasa Yunani Kuno: πρόγνωσις "peramalan") adalah istilah kedokteran yang mengacu kepada prediksi mengenai perkembangan suatu penyakit, mencakup apakah tanda dan gejala dari penyakit tersebut akan membaik atau malah memburuk (dan seberapa cepat) atau akankah selalu stabil; ekspektasi kualitas hidup, seperti kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari; potensi komplikasi dan masalah kesehatan terkait; dan kemungkinan bertahan hidup (termasuk harapan hidup).[1][2] Prognosis dibuat berdasarkan arah perkembangan normal penyakit yang didiagnosis, kondisi fisik dan mental individu, perawatan yang tersedia, dan faktor-faktor tambahan lainnya.[2] Prognosis yang lengkap mencakup durasi, fungsi, dan deskripsi arah perkembangan penyakit yang diantisipasi, seperti penurunan progresif, krisis yang datang secara berkala, atau krisis yang tiba-tiba dan tidak dapat diperkirakan.
Dalam buku teks medis, prognosis biasanya merujuk pada perjalanan yang diharapkan dari suatu penyakit. Namun, istilah ini sering kali terlalu umum dan kurang berguna dalam praktik sehari-hari. Dokter tidak hanya memprediksi bagaimana penyakit akan berkembang secara umum, tetapi bagaimana penyakit tersebut akan berlanjut pada individu tertentu. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, gejala, dan hasil tes lainnya dapat mempengaruhi prognosis.[3]
Ketika diterapkan pada populasi statistik yang besar, perkiraan prognosis dapat menjadi sangat akurat: misalnya pernyataan "45% pasien syok septik berat akan meninggal dalam 28 hari" dapat dibuat dengan penuh kepastian, karena penelitian sebelumnya menemukan bahwa proporsi pasien yang meninggal adalah sebesar itu. Informasi statistik ini tidak berlaku untuk prognosis untuk masing-masing pasien, karena faktor spesifik pasien dapat secara substansial mengubah arah perkembangan penyakit yang diantisipasi: informasi tambahan diperlukan untuk menentukan apakah pasien termasuk dalam 45% yang akan meninggal, atau dalam 55% yang akan bertahan hidup.[4]